Bagikan :
Sonora.ID - Perbedaan rukun haji dan wajib haji perlu diketahui umat Islam, khususnya bagi mereka yang hendak melaksanakan rukun Islam yang kelima tersebut.
Melansir laman resmi NU, Madzhab Syafi’i membedakan rukun haji dan wajib haji. Pembedaan keduanya tidak terdapat pada ibadah lainnya. Rukun haji ini menjadi bagian inti ibadah haji.
Rukun ini menentukan keabsahan ibadah haji. Rukun haji ini tidak dapat digantikan dengan denda lainnya.
Abu Syuja dalam Taqrib, karyanya yang terkenal, menyebut secara rinci rukun haji. Menurutnya, rukun haji terdiri atas empat hal. Sementara wajib haji terdiri atas tiga hal.
وأركان الحج أربعة الإحرام مع النية و الوقوف بعرفة والطواف و السعي بين الصفا والمروة...وواجبات الحج غير الأركان ثلاثة أشياء الإحرام من الميقات ورمي الجمار الثلاث والحلق
Baca Juga: Kapan Puasa Tarwiyah dan Arafah 2023?
Artinya, “Rukun haji ada empat: ihram beserta niat, wukuf di Arafah, tawaf, dan sa’i antara Shafa dan Marwa… Wajib haji di luar rukun haji ada tiga: ihram dari miqat, lempar tiga jumrah, dan cukur,” (Lihat Abu Syuja, Taqrib).
Jika mengikuti kategori yang dibuat oleh Syekh Ba’asyin, maka rukun haji ada lima:
1. Ihram. 2. Wukuf di Arafah. 3. Tawaf. 4. Sa’i. 5. Cukur rambut.
Semua rukun ini harus dikerjakan dalam ibadah haji. Rukun ini menentukan keabsahan haji. Lain halnya dengan wajib haji. Kalau salah satu wajib haji ditinggalkan, orang yang meninggalkannya dapat menggantinya dengan dam. Sementara hajinya tetap sah.
