Contoh Tembang Maskumambang yang Indah dan Bermakna

4 Juli 2023 15:35 WIB
ilustrasi Contoh Tembang Maskumambang yang Indah dan Bermakna
ilustrasi Contoh Tembang Maskumambang yang Indah dan Bermakna ( freepik)

Sonora.ID- Berikut ini adalah ulasan tentang contoh tembang maskumambang yang indah dan bermakna.

Tembang maskumambang, juga dikenal sebagai macapat, adalah salah satu contoh lagu tradisional Jawa yang memiliki ciri khas tersendiri.

Tembang maskumambang merujuk pada lagu-lagu Jawa yang berakar dari budaya kuno dan sering kali mengandung makna mendalam.

Asal-usul nama "maskumambang" terdiri dari dua kata, yaitu "mas" atau "emas" yang bermakna sesuatu yang bernilai tinggi atau berharga, dan "mambang" atau "kemambang" yang mengacu pada bayi yang masih dalam kandungan dan hidup dalam keadaan mengambang di dalam rahim ibunya.

 Baca Juga: Lagu Jarji Jarbeh akan Dibawakan Sri Krishna Encik di depan Bu Mega

Istilah "maskumambang" secara harfiah dapat diartikan sebagai sesuatu yang berharga, khususnya berhubungan dengan keberadaan anak yang masih berada dalam kandungan.

Anak merupakan anugerah luar biasa yang dinanti-nantikan oleh setiap orang tua. Watak tembang maskumambang seringkali digunakan untuk menggambarkan berbagai emosi, seperti kesedihan, kesusahan, dan rasa belas kasihan (welas asih).

Oleh karena itu, tembang macapat maskumambang sering digunakan sebagai sarana ungkapan perasaan dalam menghadapi kesedihan dan liku-liku kehidupan.

 Baca Juga: Macapat Tatag Teteg Tutug: Lantunkan Tembang Harapan Untuk Lestarinya Budaya Jogja

Tembang macapat maskumambang memiliki aturan metrik yang khas, dengan pola gurwagatra atau jumlah baris dalam setiap baitnya.

Biasanya, setiap bait terdiri dari empat baris dengan jumlah suku kata yang berbeda. Gurwawilangan atau susunan aksara pada setiap baris juga memiliki pola tertentu.

Secara khusus, tembang maskumambang mengikuti pola gurwawilangan 12, 6, 8, 8, yang berarti kalimat pertama terdiri dari 12 suku kata, kalimat kedua terdiri dari enam suku kata, dan kalimat ketiga dan keempat masing-masing terdiri dari delapan suku kata.

 Baca Juga: Macapat Senja di Pujokusuman, Ketika yang Kekunoan dan Kekinian Bertemu

Selain itu, tembang macapat maskumambang juga mengikuti pola gurulagu yang menentukan akhiran vokal pada setiap barisnya.

Pola gurulagu tembang maskumambang adalah i, a, i, o, yang berarti baris pertama diakhiri dengan vokal "i," baris kedua diakhiri dengan vokal "a," dan seterusnya.

Melalui aturan metrik yang khas ini, tembang maskumambang menciptakan ritme yang khas dan memperkuat makna liriknya.

Penggunaan pola gurwagatra dan gurulagu ini memberikan ciri khas yang unik pada tembang maskumambang, sehingga lagu ini menjadi salah satu warisan budaya yang berharga dari masyarakat Jawa dan tetap dijaga dan dihargai hingga saat ini.

Lantas apa saja contoh tembang maskumambang yang indah dan bermakna tersebut? Simak ulasannya berikut ini:

 Baca Juga: 11 Contoh Tembang Macapat Bahasa Jawa dan Lengkap dengan Artinya

Contoh Tembang Macapat Maskumambang Gathutkaca

Gereng-gereng Gathutkaca sru anangis,

Sambate mlas arsa,

Luhnya marawayan mili,

Gung tinameng astanira.

Artinya:

Gathutkaca meraung-raung menangis dengan sangat keras,

Rintihannya sangatlah menyentuh hati,

Airmatanya -pun mengalir,

Sangat banyak sampai ditutupi dengan tangannya.

 Baca Juga: 10 Contoh Tembang Dolanan Jawa, Lirik dan Maknanya yang Penuh Pesan Moral

Contoh Tembang Macapat Maskumambang tentang Nasihat

Nadyan silih bapa biyung kaki nini,

Sadulur myang sanak,

Kalamun muruk tan becik,

Nora pantes yen den nuta.

 Artinya:

Walaupun bapak ibu, kakek nenek,

Saudara-saudaranya,

Kalau mengajari yang tidak baik,

Tidak pantas kalau ditiru.

 

Contoh Tembang Macapat Maskumambang Teladan

Apan kaya mangkono watekkaneki,

Sanadyan wong tuwa,

Yen duwe watek tan becik,

Miwah tindak tan prayoga

Artinya:

Memang seperti itu seharusnya,

Walaupun orang tua,

Kalau punya watak tidak baik,

Dan perbuatan yang tidak pantas.

 

Contoh Tembang Macapat Maskumambang Nasihat dari Orang Asing

Aja sira niru tindak kang tan becik,

Sanadyan wong liya,

Lamun pamuruke becik,

Miwah ing tindak prayoga.

Artinya:

Jangan kamu meniru perbuatan yang tidak baik,

Walaupun orang lain,

Tapi ajarannya baik,

Dan berkelakuan pantas.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm