Saat ini, Instagram menjadi salah satu jejaring sosial yang digemari oleh berbagai kalangan, baik tua maupun muda. Fitur-fitur yang mudah digunakan dan tampilan canggihnya membuat Instagram menjadi platform yang diminati untuk berbagi aktivitas dan momen dengan teman-teman melalui foto dan video.

2. Pembangunan Candi Borobudur

Candi Borobudur adalah candi Buddha terbesar di dunia, dibangun pada tahun 824 Masehi oleh Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra.

Monumen ini memiliki luas 123 x 123 m² dan dihiasi dengan 504 patung Buddha, 72 stupa terawang, dan satu stupa induk. Arsitektur candi ini menggambarkan gaya arsitektur India. UNESCO mengakui keindahan dan kemegahan Candi Borobudur sebagai salah satu situs Budha terbesar di Indonesia dan dunia.

Pembangunan candi ini memakan waktu 75 tahun dan melibatkan 60.000 m³ batuan vulkanik dari Sungai Elo dan Progo. Satu hal menarik adalah pada saat pembangunan, sistem metrik belum dikenal, dan satuan panjang yang digunakan adalah tala, diukur dengan merentangkan ibu jari dan jari tengah atau panjang rambut dari dahi hingga dagu.

Candi Borobudur didirikan oleh Raja Samaratungga dan selesai dibangun pada masa pemerintahan putrinya, Ratu Pramudawardhani, berdasarkan Prasasti Karangtengah dan Kahulunan.

Baca Juga: 20 Contoh Teks Laporan Percobaan Sederhana yang Sesuai Struktur

3. Asal-usul Kacamata

Kacamata adalah benda yang sangat penting bagi banyak orang. Selain berfungsi sebagai alat bantu penglihatan untuk memperjelas pandangan, kacamata juga telah berkembang sebagai bagian dari dunia mode.

Penggunaan kacamata pertama kali diketahui saat Kaisar Nero dari Roma pada abad ke-54 hingga 68 Masehi menggunakan benda yang mirip dengan kacamata saat membaca dan menonton pertunjukan.

Namun, sejarawan juga menyatakan bahwa kacamata mungkin telah dikenal di masyarakat Tiongkok lebih awal, menggunakan batu kristal dan tempurung kura-kura. Penggunaan kacamata di Eropa baru mulai dikenal pada abad ke-13, dengan bahan dan fungsi serupa.

Perkembangan kacamata terus berlanjut, termasuk penemuan kacamata bifokal oleh Benjamin Franklin pada tahun 1784, yang memungkinkan untuk melihat baik jarak dekat maupun jauh.

Meskipun banyak perkembangan dalam dunia kacamata, sejarah penemuannya masih menjadi perdebatan di kalangan sejarawan.

4. Sejarah Teks Proklamasi

Kemerdekaan Indonesia telah diraih lebih dari 76 tahun yang lalu, tepatnya pada 17 Agustus 1945. Kemerdekaan tersebut tidak diraih secara tiba-tiba.

Bukan karena Jepang yang sebelumnya pernah menjanjikan kemerdekaan untuk Indonesia. Namun, kemerdekaan ini diraih setelah melalui beberapa peristiwa sejarah.

Proses menuju kemerdekaan dimulai dengan pembentukan BPUPKI untuk merumuskan Pancasila. Kemudian, pada 7 Agustus 1945, BPUPKI berubah menjadi PPKI dan Panitia 9 untuk persiapan kemerdekaan.

Pada malam tanggal 16 Agustus, teks Proklamasi dirumuskan dan ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan M. Hatta.

Keesokan harinya, pada 17 Agustus 1945, Ir. Soekarno membacakan teks Proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur 56, yang menandai kemerdekaan Indonesia. Berita kemerdekaan tersebar luas melalui radio dan surat kabar.

Setelah itu, pemerintah segera mengesahkan undang-undang dan membentuk MPR untuk menyempurnakan pemerintahan Indonesia. Kemerdekaan ini merupakan momen bersejarah bagi bangsa Indonesia, yang telah diakui dan dirayakan hingga sekarang.

Baca Juga: 20 Contoh Teks Laporan Percobaan Sederhana yang Sesuai Struktur

5. Biografi Singkat R.A. Kartini

Raden Ajeng Kartini, atau lebih dikenal sebagai Ibu Kartini, lahir pada 21 April 1879. Keluarganya mewariskan nilai pendidikan padanya, dan dia sangat gemar membaca buku dan mengejar ilmu pengetahuan.

Kendati Kartini ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, ayahnya tidak setuju, dan Kartini harus tinggal di dalam pengap puingit sebagai gadis belum menikah. Meski begitu, dia tetap tekun belajar dan berkomunikasi dengan teman-temannya di Belanda.

Meskipun kemudian dinikahkan dengan Adipati Oyodiningrat, suaminya mendukung cita-citanya. Dengan ketekunan dan kegigihannya, Kartini mendirikan sekolah wanita di beberapa kota di Jawa dan memberi nama sekolah tersebut dengan "sekolahan kartini." Namun, pada usia 25 tahun, Kartini meninggal saat melahirkan anak pertamanya.

Kartini menjadi pelopor emansipasi wanita di tanah Jawa dan bukunya "Habis Gelap Terbitlah Terang" menginspirasi wanita di Indonesia, tidak hanya pada masanya, tetapi juga hingga kini. Jasa dan semangat pantang menyerah dari Ibu Kartini harus selalu dihargai dan dijadikan contoh dalam menghadapi setiap masalah karena selalu ada solusinya.

6. Peristiwa Bandung Lautan Api

Pada Maret 1946, terjadi peristiwa bersejarah yang dikenal dengan sebutan "Bandung Lautan Api." Kurang lebih 200 ribu warga Bandung, dengan penuh kesetiaan dan semangat perjuangan, mencetak sejarah dengan mengungsi dan membakar rumah serta harta benda mereka untuk meninggalkan kota. Tindakan tersebut dilakukan sebagai tanggapan atas ultimatum yang diberikan oleh masyarakat kepada Tentara Republik Indonesia (TRI) untuk segera meninggalkan kota Bandung, agar tidak dimanfaatkan oleh musuh yang saat itu merupakan pasukan Sekutu.

Keputusan untuk membakar kota Bandung diputuskan lewat musyawarah Majelis Persatuan Perjuangan Priangan (MP3) pada 24 Maret 1946. Meskipun langkah ini menyisakan duka dan kesedihan bagi warga yang harus meninggalkan rumah dan harta benda mereka, di sisi lain, mereka menyadari pentingnya perjuangan untuk melindungi kota dari penguasaan musuh. Bandung pun berubah menjadi lautan api yang menggambarkan semangat perjuangan rakyat dan TRI dalam melawan kekuatan sekutu yang jauh lebih besar.

Istilah "Bandung Lautan Api" berasal dari seorang wartawan bernama Atje Bastaman yang menyaksikan pemandangan kota Bandung yang terbakar dari bukit Gunung Leutik di sekitar Pameungpeuk, Garut. Dari atas puncak bukit, Atje menyaksikan kota Bandung yang berubah menjadi warna merah akibat kebakaran yang melanda dari Cicadas hingga Cimindi. Peristiwa Bandung Lautan Api menegaskan semangat perjuangan dan ketahanan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan, meskipun harus menghadapi tantangan dan kesulitan yang besar.

Baca Juga: 3 Contoh Teks Deskripsi, Lengkap dengan Penjelasan dan Strukturnya

7. Desmond Doss, Pahlawan Perang yang Tidak Pernah Angkat Senjata

Desmond Doss, seorang pemuda pada Perang Dunia ke-2, bergabung dengan angkatan darat Amerika Serikat pada 1 April 1942. Meskipun ia berkeinginan kuat untuk melayani negaranya, Doss menolak untuk mengangkat senjata atau membunuh orang. Keyakinan kuatnya pada Alkitab dan prinsip anti-kekerasan membuatnya berusaha menyelamatkan nyawa tanpa melibatkan kekerasan.

Keputusan Doss ini awalnya menimbulkan kemarahan komandannya dan ia mengalami perundungan serta pengucilan dari rekan tentara lainnya. Meski demikian, Doss tetap setia dengan prinsipnya dan melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik.

Pada musim semi 1945, saat perang antara Amerika Serikat dan Jepang berlangsung di pulau Okinawa, pertempuran menjadi sangat berdarah. Di tengah kondisi yang berbahaya dan tekanan musuh, Doss tanpa rasa takut menyelamatkan banyak tentara yang terluka. Ia merangkak di antara tembakan dan ledakan untuk menyelamatkan prajurit yang sekarat, tanpa memikirkan keselamatannya sendiri.

Doss berhasil menyelamatkan sekitar 75 hingga 100 orang dari medan perang, membuatnya dihormati sebagai pahlawan perang yang gigih dan anti-kekerasan. 

Baca Juga: 10 Contoh Teks Persuasi Berbagai Tema, Beserta Strukturnya Lengkap!

Demikian tadi contoh teks sejarah singkat beserta jenis dan strukturnya. Semoga bermanfaat!

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News