Sempat Viral dan Diisukan Angker, Begini Fakta dan Sejarah Hotel Niagara

7 Agustus 2023 14:05 WIB
Hotel Niagara yang terletak di Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Hotel Niagara yang terletak di Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. ( )

Sejak tahun 1918 hingga tahun 1942 villa ini dijuluki sebagai “Hooge Huis te Lawang”.

Namun pada tahun 1919 Liem Sian Joe tutup usia sehingga hak milik atas gedung ini jatuh kepada ahli warisnya. Meskipun demikian gedung ini masih difungsikan sebagai villa oleh keluarga Liem. 

Hingga kemudian pada tahun 1960 gedung ini dijual oleh ahli waris Liem Sian Joe kepada Ong Kie Tjay yaitu pengusaha Tionghoa yang tinggal di Surabaya.

Setelah menjadi hak milik dari keluarga Ong, gedung ini kemudian diperbaiki dan dialihkan fungsinya sebagai hotel.

Pada tahun 1964 gedung tinggi ini resmi dijadikan sebagai hotel yaitu Hotel Niagara yang kita kenal hingga sekarang ini.

Baca Juga: Cara Rebus Telur Setengah Matang seperti di Hotel dan Restoran Jepang

Menurut beberapa sumber menyebutkan bahwa Hotel Niagara merupakan bangunan tertinggi pertama di Jawa Timur dengan ketinggian mencapai 35 meter. 

Gedung ini juga dilengkapi dengan lift produksi Asea yaitu pabrik lift yang berada di Swedia. Lift dengan 2 (dua) pintu kayu ini sudah dioperasikan dengan listrik.

Gedung Hotel Niagara ini juga disebut sebagai bangunan tinggi pertama di kawasan Asia Tenggara yang menggunakan lift.

Maka tak heran jika gedung lima lantai ini begitu menarik perhatian banyak orang termasuk Sri Susuhunan Pakubuwana X dari Surakarta.

Diberitakan dalam surat kabar Belanda (Algemeen handelsblad voor Nederlandsch-Indië) edisi 18 Agustus 1924, bahwa pada hari kamis Susuhunan berkunjung ke Lawang bersama dengan Ratu Mas dan pengiringnya.

Di mana sekitar pukul 10.00 WIB terdapat enam mobil yang tiba di Lawang dan menuju ke rumah lima lantai tersebut.

Terdapat cerita yang menarik saat Susuhunan berada di rumah tersebut. Teknologi lift yang canggih pada masa itu membuat Susuhunan merasa penasaran untuk mengoperasikannya sendiri. Lazimnya lift tersebut dioperasikan oleh operator dan dapat menampung 3 (tiga) orang lainnya karena kapasitas maksimal lift tersebut hanya dapat di isi oleh 4 (empat) orang.

Namun saat itu Susuhan meminta untuk diajari cara mengoperasikan lift tersebut, setelah memahami caranya, Susuhunan kemudian mencoba untuk membawa lift tersebut naik ke lantai 5 (lima).

Saat lift sudah berada di lantai 5 (lima) rombongan Susuhunan berteriak bahagia karena sukses mengoperasikan lift tersebut.

Melalui surat kabar ini juga disebutkan bahwa Hotel Niagara bukanlah Hotel Dennenheuvel atau Lawang Notel.

Baca Juga: Dikira Batu Biasa, Artefak Zaman Majapahit ditemukan di Karanganyar

Hal ini dibuktikan dengan adanya kalimat yang menyatakan bahwa setelah pergi dari rumah  tinggi tersebut kemudian Susuhunan menuju ke Hotel Dennenheuvel atau Lawang Notel.

Selain itu Hotel Niagara merupakah bangunan yang sangat cantik dan eksotis. Meskipun sekarang ini terdapar beberapa sudut bangunan yang terlihat kurang terawat namun bangunan ini masih dapat memanjakan pengunjung dengan gaya arsitekturnya.

Saat ini terdapat 26 kamar yang disewakan. Gedung Hotel Niagara dengan gaya arsitektur New Indische ini juga begitu mempesona karena memiliki ornamen art nouveau sehingga pengunjung dapat menikmati perpaduan desain interior yang klasik dan estetik.

Lantai di gedung Hotel Niagara terbuat dari teraso di mana lantai pada setiap ruangan gedung ini juga memiliki desain dan motif yang berbeda sehingga membuat pengunjung tidak jenuh dengan motif lantai yang dilihat.

Hotel Niagara juga masih mempertahankan keaslian ornamen dan pernak perniknya, di sini masih ada kamar dan dinding yang menggunakan porselen jaman dulu sehingga kesan “kuno” juga sangat terasa.

Jika diamati, struktur bangunan pada gedung lima lantai ini juga memiliki ciri khas tersendiri.

Hampir semua kaca jendela yang terdapat pada gedung ini terdapat kaca grafir berinisial LSJ (Liem Sian Joe) yang diukir sedemikian rupa cantiknya sehingga tidak kentara jika ukiran tersebut adalah sebuah inisial dari pemilik bangunan tersebut.

Pada lantai 1 (satu) jarak antara lantai dan langit-langit atau plafon masih tinggi sekitar 4-5 meter sehingga ketika saat memasuki gedung ini pasti akan merasakan udara yang sejuk ditambah dengan ruangan terkesan lebih luas.

Uniknya semakin tinggi lantai gedung maka jarak antara lantai dengan langit-langit akan semakin pendek atau rendah.

Hal ini dilakukan untuk menjaga agar bangunan tetap kuat dan dapat menahan beban hingga lantai atas. 

Baca Juga: Pengertian Fotografi: Sejarah, Jenis, dan Tekniknya

Salah satu hal yang paling berkesan dari Hotel Niagara adalah pemandangan alam yang disajikan saat berada di rooftop.

Saat berada di rooftop pengunjung bisa menikmati indahnya sun rise di pagi hari dan indahnya pegunungan yang mengelilingi Malang.

Di sebelah timur pengunjung bisa melihat hijaunya hutan dan megahnya Gunung Semeru, nampak juga di sebelah barat pengunjung akan dimanjakan dengan keindahan pegunungan di barat Malang diantaranya yaitu Gunung Putri Tidur dan Gunung Arjuno.

Masih banyak sekali yang bisa didapatkan jika berkunjung ke Hotel Niagara. Namun sayangnya untuk lantai 4 dan lantai 5 hotel ini masih belum difungsikan sebagai kamar hotel karena elevator di gedung ini juga sudah tidak dioperasikan.

Hal ini ditenggarai karena adanya kebutuhan daya listrik yang cukup besar untuk mengoperasikan lift tersebut.

Saat ini kedua lantai tersebut masih dalam tahap renovasi, tetapi belum ada informasi lebih lanjut dari pihak manajemen apakah ruangan di lantai tersebut akan difungsikan kembali atau tidaknya.

“Memang Pak Ongko (pemilik hotel) tidak menjelaskan apakah lantai 4 & 5 itu mau difungsikan lagi atau tidak sih, pungkas Irawan”.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm