Palembang, Sonora.ID – (08/09/2023) Di Studion Sonora Palembang berlangsung talkshow Ruang Komunitas dengan tema Bujang Gadis Intelegensia Sumsel.

Winda Ramadila, Ketua Yayasan Putra/I Pendidikan Sumsel dan Bujang Gadis Intelegensia Sumsel 2023 menjelaskan bahwa Bujang Gadis Intelegensia adalah tahun pertama 2023, di bulan Agustus. Yayasan ini didirkan sebagai pencegahan anti bullying.

“Banyak sekali bullying antar sekolah, antar warga. Kegiatan ini ingin melatih para pemenang agar memiliki simpati dan empati terhadap warta-warga di sekolah dan sahabatnya,” ujarnya.

Syarat mengikuti Bujang Gadis Intelegensia antar lain memliki wawasan luas, tidak melihat factor fisik, bagaimana bersikap terhadap orang tua, guru dan teman, dan bisa membawa nama baik Bujang Gadis Intelegensia.

M. Nabile Aljabaru, Runner Up I Bujang Gadis Intelegensia 2023 mengatakan dirinya mengikuti ajang ini agar bermanfaat bagi diri sendiri dan menambah teman, berkontribusi kepada masyarakat.

Baca Juga: Udara Kota Palembang Tidak Sehat, Begini Himbauan Anggota DPRD Sumsel

“Awal mengikuti lomba karena mendapat informasi dari forum ketua osis sumsel, kebetulan saya ketua osis di sekolah, sekarang saya kelas 3 SMP,” ujarnya.

Zahra Atira Putri, Runner Up I Bujang Gadis Intelegensia 2023 mengatakan bahwa dirinya mengikuti ajang ini karena ingin berkontribusi dalam ajang ini, memperbanyak teman, mengetahui dunia pendidikan, permodelan dan catwalk.

“Tahapannya mulai dari audisi, workshop public speaking, catwalk, talent show dan malam grand final. Paling berat saat talent show karena gugup ditonton banyak orang dan live straming,” ujarnya.

Zahra mengatakan persiapan yang dilakukan antara lain membekali diri dengan pengetahuan sumsel, mempersiapkan talent show, dan persiapan menjawab pertanyaan soal umum dari dewan juri.

“Modal utamanya harus smart dalam berfikir, bertingkah laku. Wanita harus punya inner beauty,” tukasnya.

Nabile menambahkan modal utamanya adalah bukan sekedar penampilan,harus punya pengetahuan yang luas, punya pola pikir yang kritis dan rasa percaya diri yang tinggi.

“Kalau orang tua sangat mendukung, berkat mama bisa mengikuti kompetisi dengan baik dan punya rasa percaya diri yang tinggi,” ujarnya.

Dalam waktu dekat Nabile dan Zahra akan mengikuti kompetisi yang lain yaitu ajang Putra Putri Pendidikan Indonesia yang akan digelar di bulan Oktober nanti. Menurut Nabile bahwa menjadi Bujang Gadis Intelegensia memiliki tanggung jawab dalam memberikan contoh kepada anak-anak remaja. Tugas ini bukanlah beban tapi sebuah tantangan mengemban tugas sebaik-baiknya.

“Tetap semangat jangan berhenti mencoba sebab proses tidak seindah hasil yang dicapai, tetap semangat, setiap orang punya jalan masing-masing,” ujar Nabile.

“Keluar dari zona nyaman, lakukanlah hal-hal baru karena kesuksesan tanpa kegagalan, terus mencoba,” ujar Zahra.

“Lakukanlah apa yang baik karena terbaik untuk semuanya,” ujar Winda.