Bagikan :
Kurangnya Keterbukaan: Orang yang melakukan breadcrumbing cenderung tidak terlalu terbuka mengenai kehidupan pribadi atau perasaan mereka. Ini membuat sulit bagi pihak lain untuk benar-benar mengenal mereka dengan lebih dalam.
Tidak Ada Komitmen: Breadcrumbing tidak melibatkan komitmen serius dalam hubungan. Tidak ada niat untuk menjalin hubungan yang lebih mendalam atau untuk mengambil langkah-langkah konkret menuju komitmen tersebut.
Penjelasan Breadcrumbing:
Phenomena breadcrumbing seringkali muncul dalam dunia digital dan sosial media, tempat interaksi seringkali terasa tidak terikat dan tanpa tanggung jawab yang kuat. Seseorang mungkin melakukan breadcrumbing karena mereka ingin menjaga opsi terbuka atau menghindari konfrontasi. Mereka mungkin menikmati perasaan mempertahankan perhatian orang lain tanpa harus berkomitmen.
Namun, penting untuk diingat bahwa breadcrumbing dapat menyebabkan perasaan frustrasi, kekecewaan, dan kerentanan pada pihak yang terlibat. Orang yang terjebak dalam pola ini seringkali mengalami perasaan tidak pasti dan kebingungan mengenai status hubungan mereka.
Dalam menjalani hubungan, komunikasi yang jujur dan terbuka sangatlah penting. Jika Anda merasa sedang mengalami breadcrumbing atau memiliki keraguan mengenai niat seseorang, penting untuk mengajukan pertanyaan dan membicarakan perasaan Anda dengan orang tersebut. Pada akhirnya, hubungan yang sehat dibangun atas dasar kejujuran, komitmen, dan keterbukaan dari kedua belah pihak.
