Gunakan Hydro Power, JK Klaim Smelter Miliknya Paling Ramah Lingkungan di Indonesia

19 September 2023 19:25 WIB
Jusuf Kalla meninjau proyek smelter miliknya di Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan
Jusuf Kalla meninjau proyek smelter miliknya di Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan ( Dok Tim Jusuf Kalla)

Makassar, Sonora.ID - Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) mengklaim smelter yang dibangun oleh PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS), anak usaha dari Kalla Group, paling ramah lingkungan di Indonesia.

Smelter yang dibangun di Desa Karang-karangan dan Desa Bukit Harapan, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan itu menggunakan sumber energy terbarukan hydro power.

Adapun pembangkit listrik yang memasok keperluan energi untuk PT BMS berasal dari PLTA Malea Tana Toraja yang juga milik dari Kalla group.

“Di sinilah yang paling lengkap di seluruh Indonesia, pembangkitnya green energi prosesnya juga green energi, jadi ini cocok untuk kemajuan indonesia. Di sini orang tidak akan melihat cerobong asap. Jadi ini satu-satunya di Indonesia,” ungkap JK saat meninjau proyek tersebut, belum lama ini.

Baca Juga: JK Imbau Masjid Sumbangkan 50 Persen Hasil Kotak Amal ke Palestina

Selain ramah lingkungan, JK juga mengungkapkan, proses pembangunan proyek smelter tersebut menggunakan 100 persen tenaga kerja dalam negeri.

Dengan komposisi 70 persen tenaga kerja lokal dari Luwu Raya dan 30 persen berasal dari daerah lain di Indonesia.

Hal itu menurut JK, membuktikan Indonesia mampu membangun smelter yang ramah lingkungan tanpa bantuan tenaga kerja asing seperti di Morowali Sulawesi Tengah.

“Dan insinyur insinyur ini semua anak-anak daerah, beda dengan morowali nanti selesai (pabriknya) baru kerja (warga lokal). Ini untuk memberikan bukti bahwa Indonesia mampu untuk sebuah indsutri bahwa kita masih kerja sama teknologi dari luar iyah,” tegasnya.

Rencananya, smelter yang dibangun di area 200 Hektar tersebut akan menyerap ribuan tenaga kerja.

Apalagi pada proses pengembangannya, di area tersebut akan dibangun industri-industri lain berbasis nikel.

JK mempersilakan semua pihak untuk masuk dan turun membangun pabrik.

“Diharapkan nanti di sini akan timbul industri berbasis nickel, kita sistemnya terbuka kepada semua orang. Berbeda halnya dengan Vale hanya lingkungan di situ saja, kita ingin lebih terbuka kepada semua Masyarakat," bebernya.

JK juga memastikan, pembebasan lahan pembangunan pabrik tidak melakukan penggusuran kepada penduduk setempat.

Pihaknya telah melakukan pembelian tanah masyarakat yang akan dibangun pabrik sejak 2016.

Baca Juga: Sasar Industri Smelter di Indonesia, Pertamina Kini Jual Produk Sulfur

Meski demikian, JK mengakui masih ada demo dari beberapa pihak dalam hal ini kelompok Aliansi Masyarakat Adat (AMAN).

“Ada demo seperti dari AMAN, itu lahan sudah dibeli pada tahun 2016, atau 7 tahun yang lalu, semua itu dibeli yang dari pemiliknya, dan yang demo itu ditanya mana surat-suratnya tidak ada. Kita beda dengan daerah lain yang rakyatnya digusur, kami beli,” tegasnya..

Smelter Nikel milik Kalla Group dijadwalkan rampung dan mulai beroperasi memproduksi feronikel pada November 2023 mendatang.

Kapasitas produksinya mencapai 33.000 ton nikel per tahun.

Diperkirakan pembangunan pabrik ini akan selesai pada Juli 2024 dengan kapasitas produksi sebesar 31.400 ton nikel per tahun dengan menelan investasi sebesar Rp3,2 triliun.

Baca Juga: Bupati Launching Enam Proyek Perubahan Pelatihan Kepemimpianan Tingkat II

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm