Bagikan :
Sonora.ID - Peran kehumasan menjadi kunci atau ujung tombak membawa informasi yang baik dari sebuah lembaga, termasuk perguruan tinggi. Selain itu, semangat kolaborasi menjadi keniscayaan untuk maju bersama. Rektor Untar, Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, M.T., M.M., IPU, AE mengatakan memasuki era informasi terbuka, peran dan keberadaan Humas disetiap lembaga menjadi garda terdepan dalam menyalurkan berbagai informasi yang dibutuhkan masyarakat. informasi termasuk berperan dalam menciptakan pencitraan yang baik terkait kualitas dan mutu kampus.
“Kita menyadari segala sesuatu memang membutuhkan Humas. Seperti mahasiswa punya kesempatan menari disini.Kampus Untar sendiri ada 28 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Tidak semua bisa terekspos. Kemarin malam itu ada Konser Paduan Suara Universitas Tarumanagara. Saya kira Humas bisa mengeksplorasi ya. Artinya peran humas menjadi kunci atau ujung tombok bagaimana membawa informasi dari suatu lembaga/unit termasuk perguruan tinggi dan sekolah. Termasuk menyerap informasi dari publik untuk penyusunan kebijakan ," ujar Prof.
Agustinus dalam sambutannya saat membuka Talkshow Dan Focus Group Discussion (FGD) Peran Strategis Humas Perguruan Tinggi Swasta Dalam Mendukung Reputasi di Gedung M Kampus Untar, Jakarta, Senin (06/11/2023).
Acara ini merupakan kolaborasi Universitas Tarumanagara (Untar) melakukan dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) wilayah III (tiga). Diskusi terpumpun ini bertujuan melakukan riset terkait peran dan fungsi Kehumasan. Nantinya diharapkan ada rekomendasi berupa pedoman kehumasan bagi perguruan tinggi, khususnya perguruan tinggi swasta (PTS) di bawah LLDikti wilayah III.
Di kesempatan yang sama, Kepala Kantor Humas Untar, Dra. Paula T. Anggarina, M.M. mengatakan tujuan riset ini untuk memberi rekomendasi kepada LLDikti III berupa pedoman operasional manajemen reputasi humas.
"Tujuan riset memberi rekomendasi kepada LLDikti III berupa pedoman operasional manajemen reputasi humas ketika yang digunakan atau referensi PTS di LLDikti wilayah III," ujar Paula.
Paula menjelaskan, hasil dari riset awal ditemukan baru 45 persen PTS di bawah LLDikti wilayah III memiliki organisasi atau bagian yang mengurusi kehumasan. Menurutnya, jumlah tersebut harus bisa ditingkatkan tahun depan.
Paula menambahkan sebagai bagian dari proses riset, pihaknya menggelar FGD. Adapun tiga topik FGD tersebut yaitu alasan pemilihan PTS, faktor reputasi PTS, dan fungsi strategis humas.
"Luaran riset nanti berupa jurnal internasional bereputasi, HKI, referensi bagi PT untuk merevitalisasi organisasi humas," jelasnya.
Baca Juga: Untar Konsisten Kedepankan Integritas, Profesionalisme dan Jiwa Entrepreneurship
Paula juga mengungkapkan, praktisi humas harus mampu memahami keinginan calon mahasiswa terkait saluran komunikasi yang sesuai. Menurutnya, salah satu penentu calon mahasiswa memilih universitas adalah reputasi.
