Sonora.ID - Saluang adalah alat musik tradisional khas Minangkabau, Sumatera Barat. Bagaimana cara memainkan Saluang?
Saluang merupakan golongan alat musik suling. Namun tidak sama dengan seruling pada umumnya, karena pembuatan saluang lebih rumit terutama berkaitan dengan adat setempat.
Pada umumnya kesenian Saluang di Minangkabau berfungsi sebagai media hiburan bagi masyarakat pendukungnya.
Dahulunya instrumen Saluang kerap digunakan sebagai sarana ritual (magis) pemikat hati yang berisikan mantra-mantra.
Namun, seiring berjalannya waktu dan dipengaruhi oleh berkembangnya agama Islam di Minangkabau, masyarakat tidak lagi menggunakan Saluang sebagai sarana ritual.
Saluang kini lebih dikenal sebagai bentuk pertunjukan kesenian, instrumen di dalam prosesi adat istiadat dan lain sebagainya.
Baca Juga: Alat Musik yang Menggunakan Selaput Tipis Sebagai Sumber Bunyi Disebut..
Cara memainkan saluang
Saluang terbuat dari talang atau bambu tipis (Schizostachyum brachycladum Kurz). Saluang memiliki panjang kira-kira 40-60 cm.
Alat musik tradisional yang termasuk dalam klasifikasi aerophone ini memiliki empat lubang nada.
Saluang dimainkan dengan cara ditiup dengan teknik yang bernama cicular breathing yaitu meniup serta mengambil nafas secara bersamaan.
Sehingga, peniup saluang dapat memainkan lagu dari awal sampai akhir tanpa putus.
Untuk memperoleh cara pernafasan tersebut, pemain harus latihan terus menerus. Teknik ini dinamakan juga sebagai teknik menyisian angok (menyisihkan nafas).
Baca Juga: Berikut Ini Adalah Sejarah dan Cara Memainkan Alat Musik Cello
Melansir dari Warisan Budaya Kemdikbud, dalam sejarah perkembangannya terdapat beberapa jenis Saluang yang tersebar di beberapa daerah Minangkabau, di antaranya seperti: Saluang Darek, Saluang Sirompak, Saluang Pauh, Saluang Panjang, Saluang Sungai Pagu dan lain sebagainya.
Setiap jenis Saluang memiliki ciri khas masing-masing sesuai daerah tempat berkembangnya, mulai dari teknik memainkannya hingga bentuk dari saluang tersebut.
Adapun, dendang saluang biasanya berisikan pesan, sindiran, dan juga kritikan halus.
Dendang saluang tersebut juga dapat mengembalikan ingatan pendengar terhadap kampung halaman ataupun terhadap kehidupan pada masa lalu, masa kini, atau akan datang.
Beberapa judul lagu saluang yang banyak dikenal masyarakat Minangkabau, seperti Padang Magek, Ratok Koto Tuo, Ratok Solok, Muaro Labuah, Lubuak Sao, Ambun Pagi, dan lain-lain.