Bagikan :
Palembang, Sonora.ID – Dalam Live Talkshow (17/11/2023) dengan tema : Peran TP PKK Kota Palembang Dalam Pencegahan & Penurunan Angka Stunting di Kota Palembang dengan narasumber : Hj. Dewi Sastrani Dewa S.Ag, ( Pj Ketua TP PKK Kota Palembang ) dr. HJ. Fenty Aprina,M.Kes Sp KKLP ( Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang ) dr Erfiana Umar MKes MARS Sp KKLP ( Wakil Ketua IV TP PKK Kota Palembang ), dr. HJ. Fenty Aprina,M.Kes Sp KKLP, Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang menjelaskan bahwa stunting merupakan suatu keadaan seorang anak kekurangan gizi kronis karena asupan gizi yang tidak sesuai kebutuhan.
Pemberian makanan tidak sesuai dengan kebutuhan gizinya. Terjadi gagal pertumbuhan yang ditandai dengan panjang badan atau tinggi badan tidak sesuai umur.
“Jika dibandingkan dengan anak seusianya dia tampak lebih pendek karena kekurangan gizi kronis,” ujarnya.
Stunting terjadi pada balita usia 2 – 5 tahun. Ini merupakan masa pertumbuhan gold periode atau peningkatan perkembangan otak. Dikhawatirkan stunting tidak hanya membuat pendek saja tapi juga kemunduran kemampuan intelegensianya.
“Jangan sampai generiasi kita tidak mampu bersaing di 20 hingga 30 tahun kedepan. Anak yang stunting akan lesu, tidak banyak gerak, tidak mampu mengikuti kegiatan belajar mengajar secara optimal,” tandasnya.
Ia mengatakan pemerintah kota dalam upaya mengatasi permasalahan stunting ada dua cara. Pertama bagaimana menangani anak stunting dengan memberi makanan bergizi sehingga bisa mengejar ketertinggalan tinggi badannya.
Juga bekerja sama dengan pihak-pihak terkait melibatkan kader-kader PKK. Yang belum terkena stunting melakukan pencegahan dengan pemeriksaan remaja putri yang akan menjadi pengantin dan mengandung.
Baca Juga: PPA For Family Bocorkan Rahasia Membangun Keluarga Surga
Memberikan tablet tambah darah. Jangan sampai terjadi pernikahan dini serta melakukan bagaimana memperbaiki kesehatan lingkungan, menggunakan air bersih yang aman. Memperbaiki ruang fisik masyarakat dengan menggunakan jamban dan tidak buang air besar sembarangan.
Mengupayakan masyarakat peka terhadap penanganan stunting dan menciptakan kader-kader yang memberi motivasi ke masyarakat lain juga memberikan pengobatan bila ditemukan stunting.
“Kasus stunting di kota Palembang sampai dengan akhir oktober 2023 sebanyak 484 kasus. Menurun dari bulan sebelumnya September 497 kasus, agustus 504 kasus. Terbanyak di kecamatan SU1 54 kasus, kertapati 51 kasus. Data itu real, pengukuran dan penimbangan secara rutin oleh kader-kader PKK di posyandu. Data bisa ketahui nama, tempat dan alamatnya. Angka stunting masih dibawah propinsi 14,3 % sementara nasional 14 % mudah mudahan tahun ini bisa dibawah 14%,” ujarnya.
Hj. Dewi Sastrani Dewa S.Ag, Pj Ketua TP PKK Kota Palembang mengatakan TP PKK menjadi mitra pemerintah kota dalam menangani stunting. Terdapat 32 orang pengurus, 4 wakil ketua dan 4 ketua pokja. TP PKK juga bekerjasama dengan DPPKB untuk pencegahan stunting. Terdapat 980 tim yang terdiri dari kader KB, Bidan dan PKK. Terdiri dari 2940 orang kader dari 107 kelurahan termasuk kader-kader PKK di kota Palembang.
“Setiap pokja ada program-program penurunan stunting. Pokja 1 sosialisasi tentang pola asuh anak. Pokja 2 sosialisasi wajib paud, lomba mewarnai. Pokja 3 sosialisasi pola makan bergizi seimbang. Pokja 4 pembagian makanan tambahan dan pemeriksaan calon pengantin dan pemeriksaan 1000 hari kehidupan,” tutupnya.
