Bagikan :
Pontianak, Sonora.ID – Kota Pontianak menjadi kota penutup dari rangkaian Roadshow SOS Goes to Campus 2023.
Dimana Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) berkolaborasi dengan Narasi menyelenggarakan ajang Festival Film Pendek Save Our Socmed (SOS) 2023, dengan tema yang diangkat “Bicara Baik di Digital, Hindari Emosi Tanpa Substansi”.
Kegiatan roadshow di Kota Pontianak ini diadakan di 2 (dua) Universitas, yakni Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) dan Universitas Tanjungpura (UNTAN). Acara roadshow berakhir di UNTAN pada Kamis (30/11/2023) yang dihadiri oleh VP-Head of Commercial Operation Regional Kalisumapa Indosat Ooredoo Hutchison, Rahmawati; AVP–CSR & Community Development Indosat Ooredoo Hutchison, Ajeng Kusumaning Ratri; dan CCO Narasi, Jovial Da Lopez, serta menghadirkan Film Maker kelahiran Kota Pontianak, Vera Isnaini.
Pada Media Update Roadshow SOS Goes to Campus 2023 digelar sharing pengalaman dari masing – masing narasumber mengenai pentingnya bijak dalam ber-sosial media, dan mengampanyekan anti hate speech.
AVP CSR Education & Community Development, Ajeng Kusumaning Ratri mengatakan akan berusaha mengcover aktivitas rekan – rekan di luar kota. Dia juga memprediksi akan banyak event – event dari Indosat yang akan digelar di Kalimantan. “Harapannya tahun – tahun ke depan kita bisa, “ ujarnya.
Dirinya berharap ke depan semoga film – film yang dikompetisikan ini membawa kepada perubahan dan gerakan – gerakan sejenisnya bisa lebih besar lagi.
Sementara itu CCO Narasi, Jovial Da Lopez, menanggapi perkembangan social media yang bisa dikatkan maju dari dua sisi yaitu ke arah positif dan ke arah negatif. “Seramnya yang negatif lebih menarik perhatian terlebih pada generasi muda, “ ujarnya.
Jovial berujar bagi mereka yang bisa memilah atau bijak dalam bermedsos bisa terhindar dari bahaya itu. Dia juga mengajak pengguna sosmed di Indonesia harus lebih baik dan bersikap lebih dewasa. Pesannya lagi, media harus netral dan bisa memberikan informasi seakurat mungkin tanpa memihak siapapun.
“Media harus skeptis, jangan membungkusnya dengan bahasa yang sensasional, " ucapnya.
Jovial menginginkan media - media membantu untuk memberikan informasi tentang festival ini agar banyak lagi orang yang tahu.
