25 Contoh Teks Negosiasi Singkat dalam Kehidupan Sehari-hari

8 Januari 2024 10:45 WIB
Ilustrasi jual-beli untuk contoh teks negosiasi singkat dalam kehidupan sehari-hari.
Ilustrasi jual-beli untuk contoh teks negosiasi singkat dalam kehidupan sehari-hari. ( Pixabay/Pexels)

Sonora.ID - Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti pernah melakukan contoh teks negosiasi meski tanpa disadari.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring mendefiniskan negosiasi sebagai proses tawar-menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak dan pihak yang lain.

Sederhananya, negosiasi adalah proses tawar-menawar. Selama ini, kita mungkin hanya menganggap bahwa negosiasi dilakukan dalam transaksi jual-beli.

Namun, negosiasi juga dapat diterapkan dalam kehidupan keluarga. Misalnya saat kita minta izin main kepada orang tua.

Teks negosiasi ini setidaknya terdiri dari orientasi, pengajuan, penawaran, dan persetujuan.

Baca Juga: 5 Contoh Cerita Liburan Sekolah Bahasa Inggris Singkat 2 Paragraf

Contoh Teks Negosiasi Singkat

Agar lebih memahami selengkapnya, berikut ini kami berikan sejumlah contoh teks negosiasi dalam kehidupan sehari-hari.

1. Negosiasi harga tiket pesawat
Maskapai: Selamat siang, ada yang bisa kami bantu?
Calon Penumpang: Siang, saya ingin mencari tiket ke Dubai untuk perjalanan bulan depan.
Maskapai: Baik, berikut perjalanan yang bisa Bapak pilih.
Calon Penumpang: Harga ini di luar anggaran saya. Apakah ada diskon atau promo?
Maskapai: Kami sedang mengadakan promo khusus. Anda bisa mendapatkan diskon 25% dengan kode ini.
Calon Penumpang: Itu membantu. Saya akan segera memesan tiket dengan kode diskon tersebut.

2. Contoh negosiasi ganti rugi
Andi: Kamu yang memecahkan HP aku?
Agus: Iya, maaf, Tadi pas pinjam tidak sengaja terjatuh.
Andi: Kaca LCD kayanya kena nih, pasti mahal.
Agus: Kalau mahal berarti aku tidak bisa menggantinya.
Andi: Bagaimana ya? Kalau tidak diganti aku takut diomelin orang tuaku.
Agus: Kalau aku ganti pasti butuh waktu lama karena aku harus menabung dulu.
Andi: (menelpon orang tua)
Andi: Tadi aku menelpon orang tuaku katanya tidak usah diganti tidak apa-apa.
Agus: Alhamdulillah. Sekali lagi aku minta maaf ya.
Andi: Iya, tidak apa-apa.

3. Negosiasi pekerjaan baru
Perusahaan: Selamat datang di sesi negosiasi. Kami tertarik untuk memiliki Anda bergabung dengan tim kami.
Calon Karyawan: Terima kasih, saya senang mendapat kesempatan ini.
Calon Karyawan: Saya sangat antusias untuk bergabung. Namun, gaji yang ditawarkan agak rendah dari ekspektasi saya. Bisakah kita bahas mengenai penyesuaian?
Perusahaan: Kami menghargai keinginan Anda. Kami bisa menambahkan bonus kinerja yang dapat mencapai 10% dari gaji pokok, apakah itu memadai?
Calon Karyawan: Itu kedengarannya baik. Saya menerima penawaran ini dan berkomitmen untuk memberikan yang terbaik. Terima kasih atas penyesuaian tersebut.

4. Negosiasi sewa rumah
Pemilik Rumah: Selamat datang. Apakah Anda tertarik untuk menyewa rumah ini?
Calon Penyewa: Ya, bisakah saya melihat-lihat bagian dalam rumahnya?
Pemilik Rumah: Tentu. (Menunjukkan rumah)
Calon Penyewa: Terima kasih, saya senang dapat melihat rumah ini. Namun, harga sewa terasa agak tinggi untuk budget saya. Bisa diturunkan?
Pemilik Rumah: Saya bisa memberikan diskon sebesar 10% jika Anda setuju untuk kontrak sewa dua tahun.
Calon Penyewa: Itu masuk akal. Saya setuju dengan penawaran tersebut dan siap untuk menandatangani kontrak dua tahun.

5. Negosiasi harga buah
Penjual: Silakan buah yang manis dan murah meriah.
Pembeli: Berapaan harganya, bang.
Penjual: Murah, bu, satu kilonya Cuma 15 ribu aja.
Pembeli: 2 kilo 25 ribu aja, boleh?
Penjual: Belum dapat, bu. Kalau segitu mah, saya belum dapat untung.
Pembeli: Wah kalau 15 ribu satu kilo itu kemahalan, bang.
Penjual: Bisa kurang kok, bu, tapi jangan banyak-banyak, nanti saya rugi.
Pembeli: Gimana kalau 13 ribu satu kilo, boleh nggak bang?
Penjual: Naikin lagi, bu. Kalau segitu untung saya mepet, bu.
Pembeli: Tawaran terakhir nih, bang, 14 ribu satu kilo, bisa?
Penjual: Bolehlah, bu, hitung-hitung buat penglaris hari ini.
Pembeli: Terima kasih, bang. Ini uangnya.
Penjual: Terima kasih juga, bu. Besok-besok mampir lagi ya, bu.

Baca Juga: Contoh Teks Sambutan Tuan Rumah untuk Acara Pengajian Rutin Ibu-Ibu

6. Negosiasi izin main
Anak: Bapak sama Ibu lagi sibuk nggak?
Ibu: Ibu juga lagi santai aja.
Bapak: Lagi santai aja juga nih, memangnya kenapa?
Anak: Gini, Pak besok kan aku les, kalau habis pulang les boleh langsung main?
Bapak: Memangnya kamu nggak ada PR dari sekolah?
Anak: Ada, Pak, tapi sudah dikerjakan.
Bapak: Mau pergi kemana? Jauh ya?
Anak: Dekat kok. Cuma main ke rumah teman aja, Pak.
Ibu: Kamu main sama siapa aja?
Anak: Putri, Dinda, sama Vina, bu.
Ibu: Gimana, Pak, Dea boleh main sama temannya nggak?
Bapak: Iya, kamu boleh main sama teman kamu, tapi ingat pulangnya jangan malam-malam.
Anak: Oke, Pak. Nanti Dea pulangnya nggak sampai malam.

7. Negosiasi kenaikan gaji
Karyawan: Saya merasa kontribusi saya telah signifikan. Bisakah dipertimbangkan untuk kenaikan gaji?
Atasan: Kami mengakui pencapaian Anda. Kami akan meninjau dan memberikan kenaikan 5% mulai bulan depan.
Karyawan: Saya merasa kontribusi saya dapat dihargai lebih dari itu. Apakah bisa kalau 10%, Pak?
Atasan: Kalau 10% belum bisa, keadaan perusahaan sedang kurang baik. Kenaikan terbesar mentok di 8%.
Karyawan: Itu sangat baik. Saya menerima dan berterima kasih atas pengakuan ini.

8. Negosiasi pembelian mobil
Penjual Mobil: Selamat datang, ada yang bisa kami bantu?
Pembeli: Terima kasih, saya mencari mobil dengan spesifikasi tertentu.
Penjual: Tentu, mari kita berkeliling sambil saya jelaskan.
Pembeli: Saya suka mobil kedua, tapi harganya di luar anggaran saya. Bisakah kita diskusikan opsi finansial yang lebih baik?
Penjual Mobil: Tentu, kita bisa mencari skema pembiayaan dengan cicilan yang lebih ringan sesuai kebutuhan Anda.
Pembeli: Bagus, saya setuju dengan skema pembiayaan tersebut. Kapan saya bisa mengambil mobil?

9. Negosiasi kontrak kerjasama bisnis
Perusahaan A: Mari kita diskusikan detail kontrak kerjasama ini.
Perusahaan B: Saya setuju, mari kita lihat kesepakatan yang saling menguntungkan.
Perusahaan B: Ada beberapa poin yang perlu disesuaikan agar lebih sesuai dengan kebutuhan kami.
Perusahaan A: Kami terbuka untuk penyesuaian. Mari kita cari solusi bersama.
Perusahaan B: Kesepakatan yang telah direvisi terlihat baik. Kami siap menandatangani kontrak ini.

10. Negosiasi harga catering untuk acara
Pelanggan: Halo, saya butuh catering untuk acara sunatan anak saya.
Caterer: Halo, kami siap membantu. Ada beberapa opsi untuk catering kami, paket A berisi nasi, ayam, sayur capcay, kerupuk, sambal, air minum gelas kemasan, dan jeruk seharga Rp30.000. Kalau paket B isinya nasi, ayam, kerupuk, dan sambal saja. Harganya Rp25.000.
Pelanggan: Saya ingin paket A yang lengkap tapi harga per porsinya terlalu tinggi buat saya. Bisa dibicarakan?
Caterer: Kami bisa memberikan diskon 10% untuk pesanan di atas 200 porsi.
Pelanggan: Ya, saya memang butuh 250 porsi. Kalau begitu, saya pesan paket A 250 porsi untuk bulan depan.

11. Negosiasi harga jasa desain grafis
Desainer: Apa yang bisa saya bantu dalam proyek desain grafis Anda?
Klien: Saya butuh desain untuk kampanye ini untuk kebutuhan poster dan banner.
Desainer: Bisa, kami menaruh budget seharga X untuk kebutuhan tersebut.
Klien: Wah, lumayan, ya. Sayangnya, budget kami terbatas. Bisa disesuaikan?
Desainer: Kami bisa menyediakan paket desain yang lebih sederhana sesuai dengan budget Anda.
Klien: Bagus, kita pilih paket tersebut.

12. Negosiasi hukuman
Guru: Selamat pagi, anak-anak
Para Siswa: Selamat pagi, Pak.
Guru: Apakah kalian semua sudah mengerjakan PR?
Steven: Saya belum mengerjakan PR?
Guru: Kenapa kamu belum mengerjakan PR?
Steven: Saya lupa, Pak kalau hari ini ada pengumpulan tugas.
Guru: Terus kamu mau diberikan hukuman apa?
Steven: Tidak tahu, Pak.
Guru: Bagaimana kalau kamu dihukum dijemur di lapangan?
Steven: Jangan, Pak. Nanti saya kepanasan.
Guru: Itu kan salah kamu karena tidak mengerjakan PR.
Steven: Iya, Pak, tapi apakah hukumannya bisa diganti saja?
Guru: Yasudah, bagaimana kalau kamu berdiri di depan kelas selama mata pelajaran Bapak?
Steven: Baik, Pak. Saya akan berdiri di depan kelas selama mata pelajaran Bapak.
Guru: Lain kali kamu jangan lupa mengumpulkan tugas ya.
Steven: Baik, Pak. Kedepannya saya akan mengumpulkan tugas.

13. Negosiasi peminjaman uang
Pegawai bank: Selamat pagi, bu.
Nasabah: Pagi, mba
Pegawai bank: Ada yang bisa saya bantu?
Nasabah: Saya ingin mengajukan peminjaman uang untuk kebutuhan usaha. Apakah bisa?
Pegawai bank: Bisa, bu.
Pegawai bank: Di bank kami ada dua jenis peminjaman uang. Kalau yang A uang yang dapat dipinjam sebesar 5 juta. Sedangkan yang B, uang yang dapat dipinjam 10 juta.
Nasabah: Kalau yang A, syarat-syarat yang dibutuhkan apa saja?
Pegawai bank: Hanya BPKB kendaraan bermotor saja, bu dan bunganya sebesar 2,5%.
Nasabah: Untuk jaminannya, apakah bisa selain BPKB kendaraan bermotor?
Pegawai bank:Belum bisa, bu.
Nasabah: Batas waktu cicilannya berapa bulan?
Pegawai bank: Untuk batas cicilannya selama 5 bulan.
Nasabah: Terima kasih atas informasinya, mba. Mungkin lain waktu saya baru bisa meminjam uang.
Pegawai bank: Apa ibu sudah benar-benar yakin?
Nasabah: Saya sudah yakin, mba.
Pegawai bank: Terima kasih atas kehadirannya, bu. Sampai jumpa kembali.
Nasabah: Baik, mba. Sekali lagi terima kasih.

Baca Juga: 2 Contoh Teks Moderator dalam Bahasa Inggris, Lengkap dengan Arti

14. Negosiasi penawaran produk
Penjual: Halo, saya ingin menawarkan produk mesin cuci murah dan hemat listrik. Kami menawarkan harga spesial kepada pelanggan baru sebesar Rp. 1.500.000 per unit.
Calon pembeli: Apakah ada diskon tambahan jika saya membeli lebih dari satu unit?
Penjual: Kami bisa memberikan diskon tambahan sebesar 5% jika Anda membeli 2 atau lebih unit.
Calon pembeli: Apakah bisa diskonnya jadi 10%?
Penjual: Waduh, kalau begitu tidak bisa. Itu sudah diskon maksimal. Bagaimana?
Calon pembeli: Baik, saya akan mempertimbangkannya. Saya akan memberitahu anda keputusannya besok.
Penjual: Baik, kami tunggu kabarnya.
Calon Pembeli: Baik.

15. Negosiasi di pasar
Pembeli: Bang, bayam 1 ikat berapa?
Penjual: 7.000 1 ikatnya, mbak.
Pembeli: Waduh kok sudah naik, kemarin aja masih 4.000 loh.
Penjual: Iya mbak, soalnya mau lebaran. Jadi banyak harga sayuran yang ikut naik. Sembako aja sekarang semua sudah naik mbak.
Pembeli: Baiklah, saya beli 2 ikat saja, bang.
Penjual: Baik, mbak.

16. Negosiasi driver ojek dan calon penumpang
Calon penumpang: Pak, ke Universitas Indonesia berapa?
Driver ojek: 15.000, neng
Calon penumpang: Mahal sekali pak, kan dekat sini saja. 10.000 saja ya?
Driver ojek: Tambah lagi ya neng, jangan 10.000. Kan suka macet.
Calon penumpang: Oke pak, saya tambah 2.000 ya.
Driver ojek: Oke, neng.

17. Negosiasi jual beli tas
Pembeli: Permisi, di sini jual tas juga?
Penjual: Iya, silahkan bisa dipilih-pilih dulu.
Pembeli: Untuk tas ransel yang ini berapa ya?
Penjual: Oh itu harganya Rp350.000. Spesifikasinya juga sudah dilengkapi dengan banyak fitur. Diantaranya sudah anti air, resleting anti rusak dan juga bonus rain cover.
Pembeli: Mahal juga ya. Tidak bisa kurang, pak?
Penjual: Maaf kalau untuk yang itu sudah pasnya begitu. Atau kalau mau saya ambilkan tas sejenis lain tapi yang lebih murah?
Pembeli: Coba tolong ambilin yang lebih murah, pak.
Penjual: Baik. Bedanya hanya di ukurannya saja. Yang ini sedikit lebih kecil. Selebihnya kurang lebih sama dengan yang tadi, kok.
Pembeli: Hm.. begitu ya. Harganya berapa, pak?
Penjual: Rp250.000.
Pembeli: Baik, saya beli yang ini saja.

18. Negosiasi jadwal rapat
Manajer Proyek: Selamat pagi! Mari kita atur jadwal rapat untuk membahas proyek ini.
Anggota Tim: Selamat pagi! Tentu, kita siap membahasnya.
Anggota Tim: Saya memiliki konflik jadwal besok. Bisakah rapat dijadwalkan pada hari lain?
Manajer Proyek: Baik, mari kita cek jadwal bersama. Bagaimana kalau kita geser rapat ke hari Kamis pukul 10 pagi?
Anggota Tim: Itu bagus. Saya setuju untuk jadwal rapat hari Kamis. Terima kasih atas penyesuaian jadwalnya.

19. Negosiasi bersama keluarga
Anak: Pak ada yang ingin saya bicarakan.
Bapak: Oh iya, ngomong saja.
Anak: Pak setelah lulus SMA saya ingin kerja terlebih dulu selama satu tahun, bagaimana menurut bapak?
Bapak: Menurut bapak mending kamu langsung kuliah, sayang juga jika menunda kuliah satu tahun.
Anak: Bukan begitu pak, tapi saya ingin belajar hidup mandiri dengan bekerja nantinya saya bisa menabung untuk keperluan kuliah.
Bapak: Oalah kalau begitu maumu bapak dukung. Bapak percaya pilihanmu, baiklah bapak izinkan.

20. Negosiasi jahit baju
Pengguna jasa: Hallo Mbak Siska, ini saya Rani, saya ingin menjahit baju untuk acara wisuda, apakah mbak bisa?
Penjahit: Hallo Mbak Rani, kalau boleh tau ingin model yang seperti apa ya?
Pengguna jasa: Mbak Siska bisa jahit baju seperti di foto yang baru saja saya kirimkan via Whatsapp?
Penjahit: Oh, sebentar mbak, belum saya buka. Saya buka dulu, ya.
Pengguna jasa: Iya Mbak Siska.
Penjahit: Wah, bagus sekali mbak contoh baju seperti ini. Seperti baju anak-anak zaman sekarang.
Pengguna jasa: Hehe. Bagaimana Mbak Siska, bisa?
Penjahit: Bisa, mbak.
Pengguna jasa: Untuk pengerjaannya berapa lama ya, mbak?
Penjahit: Sekitar 2 minggu, mbak.
Pengguna jasa: Untuk biaya jahitnya berapa, mbak?
Penjahit: Untuk model baju seperti ini biayanya 250.000, mbak.
Pengguna jasa: Oke mbak, nanti 2 minggu lagi saya ke sini.
Penjahit: Oke, mbak.

21. Negosiasi membeli gitar
Pembeli: Bu saya mau beli gitar ini, kira-kira berapa harganya?
Penjual: Kalau gitar yang itu harganya 500.000, nak.
Pembeli: Harganya boleh kurang tidak, bu?
Penjual: Hmm, boleh saja. Mau menawar berapa?
Pembeli: 350.000, bisa tidak ya?
Penjual: Wah, kalau segitu belum bisa, nak.
Pembeli: Kalau 400.000 ?
Penjual: Belum, nak. Naik sedikit lagi, 480.000 ibu berikan gitar ini.
Pembeli: Baiklah bu, ini uangnya.

22. Negosiasi membeli jengkol
Pembeli: Permisi, di sini ada jengkol, bu?
Penjual: Ada, bu. Baru datang tadi pagi
Pembeli: 1 kg berapa, bu?
Penjual: Rp60.000.
Pembeli: Wah, belum turun, ya, bu.
Penjual: Iya, bu. Belum turun lagi.
Pembeli: Tapi ini jengkolnya masih bagus, ya, bu?
Penjual: Bagus, bu. Jengkolnya tua, Ibu bisa pilih sendiri silakan saja.
Pembeli: Bu, bisa kurang? Rp50.000 saja, ya?
Penjual: Belum dapat, bu. Untungnya sedikit. Paling Rp57.000.
Pembeli: Ya sudah, bungkus 2 kg saja, bu. Ini uangnya.
Penjual: Siap, terima kasih, bu.

Baca Juga: 7 Contoh Teks LHO (Laporan Hasil Observasi) Singkat beserta Stukturnya

23. Negosiasi harga jual baju
Penjual Baju: Hai, selamat datang di toko kami! Ada yang bisa saya bantu?
Pembeli: Terima kasih! Saya mencari baju untuk acara spesial.
Penjual Baju: Kalau ini, bagaimana, Kak? Warna cokelat pasti cocok untuk Kakak.
Pembeli: Saya suka warnanya, tapi kurang suka modelnya.
Penjual Baju: Kalau ini, bagaimana, Kak? Warnanya sedikit beda, sih, tapi mungkin modelnya lebih Kakak sukai.
Pembeli: Wah, iya bagus. Berapa ini, Kak?
Penjual Baju: 500 ribu saja, Kak.
Pembeli: Waduh, mahal juga, ya. 300 ribu saja, ya?
Penjual Baju: Kalau segitu belum bisa, Kak. Paling 450.
Pembeli: 400, deh. Kalau di atas itu saya enggak jadi beli.
Penjual Baju: Ya sudah, 400 boleh Kak.

24. Negosiasi pengiriman barang online
Penjual Online: Selamat datang! Ada yang bisa saya bantu?
Pembeli Online: Halo, saya baru saja pesan barang online di toko Anda.
Penjual Online: Ya, kami sedang mengemas barang tersebut. Lusa akan kami kirim.
Pembeli Online: Saya butuh barang ini secepatnya. Bisakah diproses dengan pengiriman ekspres?
Penjual Online: Oke, kami bisa tawarkan pengiriman ekspres dengan tambahan biaya.
Pembeli Online: Tidak apa-apa. Saya setuju dengan pengiriman ekspres dan siap membayar biayanya. Terima kasih!

25. Negosiasi penyelesaian proyek
Klien Proyek: Saya sangat berharap proyek ini selesai tepat waktu.
Kontraktor: Kami memahami pentingnya waktu. Mari bicarakan jadwalnya.
Klien Proyek: Apakah mungkin mempercepat jadwal penyelesaian proyek ini?
Kontraktor: Kami bisa mempercepat dengan menambahkan lebih banyak sumber daya. Namun, ini akan berdampak pada biaya tambahan.
Klien Proyek: Bagaimana jika kita tambahkan sumber daya dengan biaya tambahan tersebut? Saya setuju untuk mempercepat proyek.

Itulah tadi contoh teks negosiasi singkat dalam kehidupan sehari-hari. Semoga membantu!

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm