Buah Duku "Premium" di KCBN Muarajambi Sumbang Penerimaan Negara Hingga Ratusan Juta Rupiah

7 Februari 2024 10:50 WIB
Buah Duku "Premium" di KCBN Muarajambi Sumbang Penerimaan Negara Hingga Ratusan Juta Rupiah
Buah Duku "Premium" di KCBN Muarajambi Sumbang Penerimaan Negara Hingga Ratusan Juta Rupiah ( )

Sonora.ID - Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarajambi di Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi disebut-sebut sebagai situs Buddha tertua di Asia Tenggara.

Bukan hanya itu, kawasan luas yang berada di antara rimbun hutan tepian Sungai Batanghari juga menyimpan kekayaan flora dan fauna, termasuk di keberadaan pohon-pohon duku, nangka serta durian yang berjumlah ribuan.

Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah V (Jambi dan Kepulauan Bangka Belitung), Agus Widiatmoko mengatakan, di musim panen yang berlangsung belum lama ini, perkebunan duku menghasilkan pemasukan bagi negara hampir Rp700 juta.

Ia menjelaskan khusus pohon-pohon duku, ada sekitar 7.000 pohon di sepanjang zona lahan inti, terhitung sekitar 235 hektar dari total luasan kawasan KCBN yang mencapai 3.981 hektar.

Tak sekadar jadi pohon penjaga lanskap alam, ujar Agus, pohon-pohon duku di kawasan ini bisa menghasilkan berton-ton buah duku setiap musim panennya. Hasil panen ini akhirnya menjadi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Baca Juga: PetroChina Jabung Raih Penghargaan Subroto 2023 Bidang PNBP Pada Kegiatan Usaha Hulu Migas

Agus lalu mengungkapkan dengan hasil panen buah duku yang berlimpah, KCBN menjadi satu-satunya kawasan cagar budaya yang bisa menyumbangkan kas negara dalam jumlah besar dari hasil alamnya.

"Mungkin ini baru satu di antara cagar budaya lain di Indonesia, baru dari duku saja, itu totalnya hasil lelang sekitar Rp700 juta lebih, dan setelah dipotong sejumlah biaya, bisa kasih 600 juta lebih ke kas negara," ujar Agus kepada Sonora di kawasan KCBN Muarajambi, Sabtu (3/2).

Buah duku yang dihasilkan dari kawasan KCBN Muarajambi rasanya manis dengan tekstur daging buah yang cukup tebal, membuat hasil duku KCBN Muarajambi jadi salah satu primadona.

Untuk diketahui, hasil duku dari kawasan ini, termasuk daerah-daerah lainnya di Jambi, termasuk penyuplai utama ke kota-kota besar di Indonesia, yang umumnya dikenal sebagai duku Palembang.

Selain duku, jenis lainnya yang juga cukup besar produksinya yaitu durian. Ada sekitar 3.000 pohon durian di lahan percandian Muarajambi dan rutin berbuah setiap tahunnya. Jenis buahan lainnya yang dihasilkan dari alam KCBN Muarajambi termasuk nangka dan rambutan.

KCBN Muarajambi sendiri merupakan salah satu prioritas pelestarian dan pengembangan cagar budaya di Indonesia. Kawasan ini tengah dikembangkan dalam program revitalisasi oleh pemerintah.

Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Fitra Arda mengatakan, nilai penting KCBN Muarajambi salah satunya pada lanskap alam yang masih terjaga. Karena itu, pengembangan kawasan ini ke depan akan berorientasi pada perlindungan alam tersebut.

Penataan KCBN Muarajambi, kata Fitra, akan menerapkan konsep harmonisasi dengan ekosistem alam di sekitarnya.

"Kita mengembangkan tidak dalam cagar budaya saja, tapi memang kekuatan alamnya, lingkungannta. Banyak pohon-pohon yang tumbuh, ada yang sangat khas, itu akan jadi bagian dari perlindungan kita kedepan. Ini nanti yang akan membedakan Candi Muarajambi dengan kawasan-kawasan lain, di sini masih sangat alami, itu yang akan kita pertahankan," ungkap Fitra.

"Dalam wisata itu orang kan juga mencari kesunyian, yang mungkin akan jarang di tempat lain. Sehingga pembangunan ini kita harapkan sangat spesifik, berbeda dengan yang lain," lanjut Fitra tentang semangat revitalisasi KCBN Muara Jambi.

Baca Juga: Polres Kubu Raya Gelar Rakor Linsek Operasi Liong Kapuas 2024

KCBN Muarajambi telah menjadi fokus pelestarian, karena situs ini memiliki bentuk struktur bata yang khas dan nilai historis yang menarik. Berlokasi di lahan yang dikelilingi oleh parit sebagai jalur transportasi dan pengendalian banjir.

Struktur bata yang telah diinventarisasi berjumlah 80 lebih struktur. Sejauh ini, baru sembilan struktur yang telah dilakukan pemugaran, yaitu Candi Astano, Candi Kembarbatu, Candi Tinggi, Candi Tinggi I, Candi Gumpung, Candi Gumpung I, Candi Gedong I, Candi Gedong II, dan Candi Kedaton.

Candi Muarajambi merepresentasikan keunikan yang luar biasa dalam tradisi spiritual dan pendidikan Buddhisme di Asia Tenggara. Situs ini tidak hanya menyimpan nilai sejarah dan budaya yang mendalam, tetapi juga menjadi saksi bisu atas pertukaran pengetahuan dan nilai spiritual antar generasi.

Kawasan Candi Muarajambi memiliki luas 3.981 hektar dan telah ditetapkan sebagai warisan budaya nasional berdasarkan penetapan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 259/M/2013.

EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm