Bagikan :
Suparman juga menjelaskan bahwa ada sekitar 3000 umat Hindu yang berada di Klaten, dengan 48 Pura atau tempat ibadah.
"Jadi dari masing-masing pura mengirimkan perwakilannya ke sini, dan umat setelah pulang dari Umbul Geneng membawa tirta ke rumah untuk menyucikan perkarangan rumah maupun ke pura,” jelasnya.
Dengan adanya upacara Melasti, ia berharap nantinya bisa mewujudkan negeri yang damai.
Baca Juga: 25 Link Twibbon Hari Raya Nyepi 2023 untuk Status Media Sosial
Apalagi, Indonesia baru saja menyelenggarakan pemilihan umum (Pemilu), yang mengakibatkan berbagai dampak sosial.
“Setelah pemilu ini ada yang sakit hati, suka, susah, serta pro dan kontra. Maka dari itu, diharapkan dengan mengambil tirta suci ini, nanti bisa menyucikan dan menenangkan umat manusia,” katanya.
Suhardi (66), salah satu Umat Hindu, asal Desa Nglinggi, Kecamatan Klaten Selatan, yang mengikuti upacara mengaku keikutsertaan dalam upacara Melasti sebagai bentuk menyucikan diri secara lahir maupun batin. Selain itu, ia juga berharap dapat terhindar dari mara bahaya kedepannya
“Kemudian mahkluk-mahkluk hidup yang ada di alam merestui semua umat. Supaya alam semesta yang ada ini baik adanya," ungkapnya.
"Tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, misalnya banjir, gempa bumi, angin puting beliung. Maka itu dinetralkan dengan upacara keagamaan serta semua manusia di bumi dalam keadaan selamat,” tambahnya.
Penulis : Kharissa Herawati
