2. Generalisasi Berlebihan (Overgeneralization)
Distorsi ini terjadi ketika seseorang membuat kesimpulan tentang satu kejadian dan kemudian secara keliru mengaplikasikan kesimpulan tersebut ke seluruh situasi.
Dengan kata lain, seseorang mungkin mengasumsikan bahwa satu kejadian negatif berarti setiap kejadian selanjutnya juga akan negatif.
Sebagai contoh, jika seseorang mendapat nilai rendah dalam satu ujian matematika, mereka kemudian menganggap bahwa mereka buruk dalam matematika secara umum.
3. Catastrophizing
Catastrophizing merupakan salah satu jenis distorsi kognitif yang membuat seseorang merasa takut atau mengasumsikan hal terburuk ketika dihadapkan pada situasi yang tidak diketahui, meskipun tidak ada bukti yang mendukung prediksi tersebut.
Ketika seseorang melakukan catastrophizing, kekhawatiran biasa dapat dengan cepat berkembang menjadi sesuatu yang sangat merugikan.
Sebagai contoh, bayangkan seseorang yang menunggu cek di pos namun tidak kunjung tiba.
Orang yang melakukan catastrophizing mungkin mulai takut bahwa cek itu tidak akan pernah tiba, dan sebagai konsekuensinya, mereka tidak akan bisa membayar sewa rumah, sehingga seluruh keluarga akan diusir dari rumah.
Baca Juga: Peneliti Ungkap Kadar Gula Darah Tinggi Bisa Merusak Kesehatan Otak