15 Puisi Hari Kartini 2024: Singkat, Pendek, Suarakan Hak Perempuan

20 April 2024 14:50 WIB
Kumpulan puisi Hari Kartini 2024 yang bisa mengingatkan kita dengan perjuangan RA Kartini dalam memperjuangkan hak-hak kaum wanita.
Kumpulan puisi Hari Kartini 2024 yang bisa mengingatkan kita dengan perjuangan RA Kartini dalam memperjuangkan hak-hak kaum wanita. ( Freepik)

Kau kini tak lagi harus berada di belakang.

Ucapkanlah terima kasih pada seorang pengarang:

Yang menulis surat-surat ke kawannya di negeri orang.

Suarakan keinginan kaummu untuk bebas bertualang di padang ilalang.

Kebayamu dijahit dengan benang-benang literasi.

Batikmu ditulis dengan kebebasan berekspresi.

Rambutmu kau sanggul dengan pena.

Sandal kebaya kau ganti dengan sepatu kets.

Kadang ada terlalu banyak buku,

Dan terlalu sedikit waktu.

Kadang ada terlalu banyak waktu,

Dan terlalu sedikit buku.

Karena itulah kawanku Kartini Milenial

Rela membawa buku ke pelosok-pelosok sepi,

Mengajak siapapun yang dia temui

Untuk jatuh cinta pada kata-kata.

Karena itulah kawanku Kartini Milenial

Rela membawa buku ke tengah-tengah ramai,

Mengajak siapapun yang dia temui

Untuk jatuh bangun pada cita-cita.

Puisi 8

Perempuan di Antara Buku

Oleh: Rustian Al'Ansori

Pagi masih pandemi

Perempuan berseragam rapi

Menyelusuri pagi

Menuju perpustakaan Matahari

Perempuan di antara buku

Penjaga ilmu

Menguatkan peradaban

Telah membuka pintu perpustakaan

Ia yang tahu Murasaki Shikibu perempuan Jepang penulis pertama di dunia

Ia juga tahu Kartini setelah membaca Habis Gelap Terbitlah Terang

Ia sedang bermimpi ingin menulis buku tentang dunia

Ia sedang membuat perpustakaan lebih terang

Adalah perempuan penjaga perpustakaan desa

Datang ketika pagi pulang ketika senja

Tidak menyerah karena sedikit gaji

Ia sedang menghidupkan kampungku yang masih sepi literasi

Puisi 9

Sang Inspirasi

Habis gelap terbitlah terang

Itulah semboyanmu

Tanpa ada sekat antara kita dan mereka

Kau menghapus semua sekat itu

Kau tunjukkan pada dunia

Tak ada beda antara wanita dan pria

Kau korbankan jiwa dan raga

Hidup dan mati demi keadilan kaummu

Dengan penuh semangat yang membara

Kau tunjukkan bahwa kami ini bisa

Usaha da semangatmu yang tak pernah padam

Meskipun cacian yang terus menerjang

Dengan semangat kau terus bertahan

Untuk menghancurkan sekat pembatas

Untuk selamanya

Kini hasilmu berbuah manis

Kini kaummu lebih dihargai

Kaummu memperoleh keadilan yang kau inginkan

Karena hal itulah kau menjadi inspirasi setiap perempuan

Kau adalah inspirasi bagi wanita di seluruh negeri

Kau adalah ibu kita

Terima kasih atas jasamu

Yang menjadikan kami wanita yang lebih kuat

Menjadikan kami wanita yang lebih hebat

Terima kasih Ibu Kartini

Doa kami selalu menyertai

Puisi 10

Di Kala Mentari Tampakkan Sinarnya

Di kala mentari tampakkan sinarnya

Menandakan hari ini sudah berubah

Kami bukan wanita dulu yang bisa ditindas

Kini kami adalah wanita yang baru

Wanita yang penuh dengan keberanian

Wanita yang ingin terus belajar dan menggapai masa depan

Kami adalah kartini muda

Yang siap berjuang untuk bangsa

Tanpa rasa takut

Tanpa nyali yang ciut

Karena kami setara di mata dunia

Jika kalian berani menindas kami

Kami siap melawan di garis paling depan

Karena kami bukan wanita yang dulu

Berkat perjuangan ibu Kartiniku

Puisi 11

Putri Bangsa

Jiwa yang diadiluhungkan Tuhan

Seorang putri yang muncul dari suatu pandangan

Menantang adat demi kemajuan

Engkaulah putri bangsa

Ibu kita Kartini

Ibu yang menumbuhkan kesetaraan

Ibu yang berjuang tentang kesamaan

Tak mau dilihat lemah

Ibu kita bercita kemandirian

Ibu Kita Kartini

Ibu yang berbudi menata kehidupan

Menjalani masa dengan impian dan cita

Supaya putri bangsa tidak cuma penghias

Tak cuma pemandangan

Namun juga,

Pejuang perubahan bangsa

Puisi 12

Kartiniku Kini

Oleh: Mochamad Riduwan

Saat pena kau tempelkan secarik kertas

Tersusunlah kata-kata sukma meretas

Membawa perubahan awal sepintas

Hingga kaummu menyambut penuh antusias

Kini wahai Kartiniku

Kaummu seakan melupakanmu

Tersibuk dengan lautan ambigu

Terlupa akan sebuah perilaku

Wahai Kartiniku kini

Tidaklah mentari lupa menanti pagi

Saatnya dirimu membekali literasi

Saatnya dirimu penuh berinovasi

Wahai Kartiniku kini

Sudahkah dirimu menyelami diri

Mencari di mana peradaban nanti

Mengikuti aliran tsunami teknologi

Sepatah tulisan membawa pesan

Sebarisan kalimat membuyarkan angan

Sebait paragraf merubah peradaban

Majulah Kartiniku kini tuk kemajuan zaman

Puisi 13

Tanduk Perempuan

Oleh: Naurah Risadamayanti

Baswara rupa kami, buntara jiwa kami

Ibu Kartini titip pesan kepada kami

Jaga elok-elok seberkas harga diri

Angkat tinggi-tinggi kehormatan ini

Di saat ini tak lagi perempuan dikekang

Tak ada lagi kami dianggap membangkang

Hak-hak untuk kami kembali secara utuh

Tidak dipentingkan hanya saat butuh

Derajat, kini telah setara adanya

Pendidikan diemban secara merata

Mampu berdiri sejajar dengan putra

Ini masanya kami bebas beroleh

Siapa yang segan suruh kami untuk menunduk?

Jangan pikir kami tidak punya tanduk

Kami dapat saja buas nan liar menyeruduk

Pengetahuan membuat kami tak lagi terpuruk

Puisi 14

Perempuan Berdaya

Oleh: Septi Mardiana

Waktu terus berjalan

Zaman kian berkembang dengan kemajuan

Generasi emas kian merebak

Literasi jadi santapan anak zaman

Perempuan berdaya

Memperkuat literasi bangsa

Memberi sejuta semangat

Untuk membawa kemajuan bangsa

Peran kartini masa kini

Cinta kasih memberi naluri

Bahwa literasi itu penting

Mendorong negeri ini lebih baik lagi

Puisi 15

Literasi Ubah Negeri

Oleh: Khanipan

Dulu kau diam diri di rumah

Namun kini menduduki berbagai ranah

Kau perjuangkan emansipasi

Majukan bangsa dengan budaya literasi

Kau tuntun mereka yang buta aksara

Ajari mereka bagaimana membaca

Bukan untuk kesombongan

Namun demi kemajuan peradaban

Berawal dari

Ini Bapak Budi

Ini Ibu Budi

Suaramu terdengar lirih

Namun mampu mengubah negeri

Dengan literasi kau paparkan tujuan diri

Berbakti pada negeri

Mengharumkan nama pertiwi

Untuk kejayaan kini dan nanti

Bekali negeri dengan literasi

Untuk bersaing di globalisasi

Semua berkat emansipasi

Yang kau perjuangkan dari dulu hingga kini.

Demikianlah paparan mengenai kumpulan puisi Hari Kartini yang singkat, menyentuh hati, dan suarakan hak-hak perempuan.

Baca Juga: 3 Susunan Upacara Bendera Hari Kartini yang Terstruktur dan Rapi

Baca artikel dan berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm