"Saya meninjau rumah sakit ini, rumah sakit umum daerah kita, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Sungguh luar biasa, pasien banyak yang datang dari seluruh daerah. Kita harus melayani mereka dengan optimal," terang Krisantus.
Wagub Kalbar juga mencatat beberapa kekurangan dalam hal peralatan medis di RSUD Soedarso. Salah satu alat yang sangat dibutuhkan adalah CT Scan, yang menurutnya sangat penting untuk menunjang kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit.
"Semoga ke depannya kita bisa upayakan untuk melengkapi peralatan seperti CT Scan dan MRAI (Magnetic Resonance Angiography) yang belum ada di sini," jelasnya.
Meskipun ada beberapa kekurangan, Krisantus mengungkapkan rasa bangganya terhadap kualitas pelayanan di RSUD Soedarso, yang menurutnya tidak kalah dengan rumah sakit-rumah sakit di luar daerah.
"Saya pikir, rumah sakit Soedarso ini kualitasnya tidak kalah dengan rumah sakit-rumah sakit luar. Kita kadang tersugesti untuk berobat ke luar, padahal di sini alat dan dokternya juga sangat baik,"katanya.
"Pasien cuci darah, banyak yang datang dari kabupaten-kabupaten. Ternyata, rumah sakit di kabupaten tersebut belum memiliki peralatan dan dokter yang memadai, sehingga mereka harus datang ke Soedarso," papar Krisantus.
Lebih lanjut, Wagub Krisantus menekankan pentingnya perkuatan infrastruktur dan manajemen di rumah sakit-rumah sakit daerah lainnya di Kalbar.
"Selain itu, kita harus memperkuat rumah sakit-rumah sakit umum daerah yang ada di kabupaten. Kita harus memastikan mereka memiliki fasilitas yang memadai agar masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke Pontianak," tambahnya.
Terkait dengan Sumber Daya Manusia (SDM) di RSUD Soedarso, Krisantus mengakui masih ada kekurangan, terutama pada beberapa spesialis. "SDM kita memang terus berkembang, tetapi masih ada beberapa kekurangan, seperti dokter spesialis Otorologi dan Onkologi yang jumlahnya masih terbatas," ujarnya.
Krisantus mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mempercayakan pelayanan kesehatan di RSUD Soedarso, meskipun ada tantangan dalam hal jumlah pasien.
"RSUD Soedarso tetap berusaha memberikan pelayanan terbaik, meskipun ada tumpukan pasien. Kalimantan Barat memiliki sekitar 5,5 juta penduduk, sementara rumah sakit di luar, seperti di Kuching, hanya memiliki sedikit pasien. Otomatis, waktu pelayanan di sana lebih cepat, karena jumlah pasien yang datang jauh lebih sedikit," ucap Krisantus.
Wagub Kalbar itu juga menegaskan bahwa pemerintah provinsi kalbar akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kalbar, dengan penambahan peralatan medis dan peningkatan jumlah tenaga medis yang ada.