Sonora.ID - Berikut adalah paparan mengenai pengertian takdir mubram, lengkap dengan dalil dan contohnya.
Allah SWT menciptakan setiap makhluk-Nya bersamaan dengan takdir hidup yang telah ditentukan.
Setiap manusia memiliki takdirnya masing-masing yang telah digariskan sebelum ia lahir ke dunia.
Dalam ajaran Islam, terdapat takdir yang disebut takdir mubram, yaitu ketetapan Allah SWT yang sudah ditentukan dan tidak dapat diubah.
Macam-Macam Takdir
Setiap orang diwajibkan untuk meyakini adanya takdir Allah SWT (qada dan qadar), yang berarti percaya sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menetapkan segala ketentuan-Nya untuk semua makhluk-Nya di dunia ini.
Dalam buku Aqidah Akhlak karya Taofik Yusmansyah, para ulama membagi takdir menjadi dua jenis, yaitu takdir mu'allaq dan takdir mubram.
Takdir mu'allaq adalah takdir yang masih bisa diubah, yang sangat bergantung pada ikhtiar dan doa manusia.
Baca Juga: 5 Shio Beruntung Besok 21 September 2024, Sukses Mengubah Takdir
Sementara itu, takdir mubram adalah takdir yang tidak dapat diubah lagi. Takdir mubram terkait dengan hukum-hukum alam yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT.
Takdir Mubram
Dalam buku Bisakah Takdir Diubah? karya Hj. Fadillah Ulfa, Lc, MA., takdir mubram adalah ketetapan yang bersifat tetap dan mutlak.
Takdir mubram tidak akan mengalami perubahan, penambahan, atau pengurangan. Takdir ini sudah tertulis dalam Ummul Kitab (Lauhul Mahfuzh).
Takdir mubram adalah ketetapan yang telah diketahui oleh Allah SWT dan ditulis oleh-Nya 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.
Terkait dengan takdir mubram, Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat Ar-Rad ayat 39:
يَمْحُوا۟ ٱللَّهُ مَا يَشَآءُ وَيُثْبِتُ ۖ وَعِندَهُۥٓ أُمُّ ٱلْكِتَٰبِ
Artinya: "Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh Mahfuzh)." (QS. Ar-Rad: 39)
Dalam hadits, Rasulullah SAW juga menjelaskan mengenai takdir mubram. Dari Huzhaifah bin Asid, Rasulullah SAW bersabda:
"Ketika nutfah telah berusia empat puluh dua malam, maka Allah mengutus satu malaikat mendatangi nuthfah tersebut. Kemudian Allah akan membentuk tubuhnya, menciptakan pendengarannya, penglihatannya, kulitnya, dagingnya, dan juga tulangnya. Setelah itu malaikat (yang diutuskan kepada janin) bertanya, 'Ya Tuhan, apakah janin (yang berada dalam rahim ini) lelaki atau perempuan, maka Tuhanmu menentukan menurut kehendak-Nya dan malaikat itu pun mencatatnya. Kemudian malaikat itu bertanya kembali, 'Ya Tuhan bagaimana dengan ajalnya?' Maka Tuhanmu mengatakan apa yang menurut kehendak-Nya dan malaikat itu mencatatnya. Kemudian malaikat itu bertanya kembali, 'Ya Tuhan, bagaimana rezekinya?' Maka Tuhanmu mengatakan apa yang menurut kehendak-Nya dan malaikat pun mencatatnya. Kemudian malaikat itu keluar dengan membawa selembar catatan yang di tangannya tanpa menambah maupun mengurangi apa yang diperintahkan Allah untuk mencatatnya." (HR Muslim)
Dalam buku Konsep Mayoritas Ahlussunnah wal Jamaah karya Idik Saeful Bahri, S.H., disebutkan bahwa contoh takdir mubram antara lain adalah kelahiran makhluk, kematian, jodoh, rezeki, terjadinya kiamat, bencana alam, dan berbagai ketentuan lainnya yang telah diatur oleh Allah SWT.
Hikmah Beriman kepada Takdir Allah SWT
Beriman kepada takdir Allah SWT adalah salah satu rukun iman yang keenam.
Dengan mengimani takdir Allah SWT, seseorang akan lebih mudah menjalani hidup dengan sikap positif dan menjaga perilakunya.
Berikut beberapa hikmah yang dapat diperoleh dari meyakini takdir Allah SWT, sebagaimana yang dirangkum dalam buku Aqidah Akhlak:
Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan
Seseorang yang yakin terhadap takdir Allah SWT akan semakin meningkatkan keimanan dan ketakwaannya.
Ketentuan dan takdir yang ditetapkan Allah SWT menunjukkan kebesaran-Nya dalam mengatur alam semesta.
Melatih Diri untuk Bersyukur
Dengan meyakini takdir Allah SWT, seseorang dapat melatih dirinya untuk bersyukur, sabar, dan tawakal.
Segala yang terjadi dalam hidup dianggap sebagai bagian dari takdir Allah, baik itu kebahagiaan maupun ujian.
Menjauhkan Diri dari Sombong
Ketika seseorang menyadari bahwa segala yang terjadi adalah takdir Allah SWT, maka setiap pencapaian tidak akan membuatnya sombong.
Sebaliknya, kegagalan dianggap sebagai keberhasilan yang tertunda, dan ia tetap bersikap tenang.
Menumbuhkan Optimisme
Takdir Allah juga mencakup kemampuan manusia untuk memilih dan berusaha, sehingga dengan keyakinan ini, seseorang akan tetap optimis dalam mencapai keberhasilan dengan kerja keras.
Demikian paparan mengenai pengertian takdir mubram, lengkap dengan dalil dan contohnya sebagaimana di atas.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: Zodiak Paling Beruntung Besok 27 Februari 2025, Membalik Takdir Jadi Kaya