Sonora.ID - Setiap tanggal 21 April, kita memperingati Hari Kartini sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasa R.A. Kartini dalam memperjuangkan emansipasi perempuan di Indonesia.
Sosoknya yang berani, cerdas, dan penuh semangat menjadi inspirasi bagi banyak generasi hingga hari ini.
Dalam rangka menyambut Hari Kartini 2025, tak ada salahnya kita merayakan semangatnya lewat kata-kata yang indah dan menyentuh.
Puisi menjadi salah satu cara paling sederhana namun bermakna untuk mengungkapkan rasa kagum dan terima kasih atas perjuangan beliau.
Berikut ini 10 puisi singkat tentang Hari Kartini yang mampu menyentuh hati cocok dibacakan di sekolah maupun dibagikan di media sosial:
1. Habis Gelap Terbitlah Terang
Anonim
Itulah pikiranmu
Tanpa batas antara kita dan mereka
Kau menghapus batasan itu
Kau menunjukkannya
Tak ada beda kita dengan mereka
ADVERTISEMENT
Hidup dan matimu demi itu
Kau korbankan jiwa dan ragamu
Menunjukkan bahwa kita bisa
Kau semangat membara
Usaha dan semangatmu tak pernah mati
Meski cacian sering menerjang,
Kau tetap bersemangat Untuk menghancurkan dinding pembatas
Hingga selamanya
Kini, hasil mu telah terasa
Kau menunjukkannya
Kau adalah inspirasi setiap perempuan
Kau adalah inspirasi negeri ini
Kau adalah Ibu kita
Terima kasih dengan jasamu
Yang menuntun kamu
Menjadi orang kuat
Menjadi orang hebat
Baca Juga: 12 Puisi Ramadhan yang Singkat dan Bermakna untuk SD, SMP, SMA
2. Kartiniku Kini
Oleh: Mochammad Ridwan
Saat pena kau tempelkan secarik kertas
Tersusunlah kata-kata sukam meretas
Membawa perubahan awal sepintas
Hingga kaummu menyambut penuh antusias
Kini wahai Kartiniku
Kaummu seakan melupakanmu
Tersibuk dengan lautan ambigu
Terlupa akan sebuah perilaku
Wahai Kartiniku kini
Tidaklah mentari lupa menanti pagi
Saatnya dirimu membekali literasi
Saatnya dirimu penuh inovasi
Wahai Kartiniku kini
Sudahkan dirimu menyelami diri
Mencari dimana peradaban nanti
Mengikuti aliran tsunami teknologi
Sepatah tulisan membawa pesan
Sebarisan kalimat membuyarkan angan
Sebait paragraf merubah peradaban
Majulah Kartiniku kini tuk kemajuan zaman
3. Perjuangan
Oleh: Athatia