Peringatan Hardiknas 2025 di Palembang: Pakaian Adat Warnai Upacara, Sekda Tekankan Akses Pendidikan Berkualitas untuk Semua

2 Mei 2025 20:26 WIB
Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei 2025 di Kota Palembang berlangsung khidmat dan penuh warna.
Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei 2025 di Kota Palembang berlangsung khidmat dan penuh warna. ( Diskominfo Kota Palembang)
 
Palembang, Sonora.ID — Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei 2025 di Kota Palembang berlangsung khidmat dan penuh warna.
 
Ribuan peserta dari jenjang PAUD hingga perguruan tinggi, termasuk para guru, kepala sekolah, dan pegawai Dinas Pendidikan, mengikuti upacara dengan mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah nusantara.
 
Pakaian adat tersebut menjadi simbol penghormatan atas jasa-jasa Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Nasional serta wujud kebanggaan atas keberagaman budaya Indonesia.
 
Upacara dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Palembang, Aprizal Hasyim, didampingi Kepala Dinas Pendidikan Adrianus Amri.
 
Dalam sambutannya, Aprizal menegaskan bahwa Hardiknas bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momen refleksi akan pentingnya pendidikan yang inklusif, merata, dan berkualitas.
 
“Pendidikan adalah hak asasi dan hak sipil setiap warga negara. Tidak boleh ada diskriminasi—baik berdasarkan agama, fisik, suku, status ekonomi, maupun tempat tinggal,” ujarnya.
 
Ia menekankan bahwa amanat konstitusi melalui UUD 1945 dan UU Sistem Pendidikan Nasional menjamin hak setiap warga untuk memperoleh pendidikan yang bermutu.
 
Oleh karena itu, dibutuhkan komitmen bersama untuk menghadirkan sistem pendidikan yang adil, mencerdaskan, dan membebaskan.
 
Sekda Palembang juga mengapresiasi kebijakan nasional Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan pendidikan sebagai prioritas dalam Asta Cita keempat.
 
 
Pembangunan sumber daya manusia (SDM) disebutnya sebagai fondasi strategis menuju Indonesia maju dan berkeadilan.
 
“Melalui pendidikan, kita bisa memutus rantai kemiskinan dan membangun peradaban. Guru adalah garda terdepan, bukan hanya pengajar, tetapi juga pembimbing dan agen perubahan,” lanjutnya.
 
Di akhir sambutannya, Aprizal mengajak seluruh elemen masyarakat—termasuk orang tua, dunia usaha, dan media massa—untuk terus memperkuat kolaborasi dalam mewujudkan masa depan pendidikan Indonesia yang lebih cerah dan berdaya saing.
 
Penulis: Achmad Aulia

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.Selengkapnya

A member of
logo Asia ESG Positive Impact Consortium
Penulis
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm