DPRD Surabaya Dorong SWK Berinovasi Untuk Daya Tarik Pengunjung

9 Mei 2025 13:55 WIB
Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, H. Budi Leksono saat talkshow Dialog Sambang Parlemen Sonora Surabaya, Rabu (7/5/2025)
Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, H. Budi Leksono saat talkshow Dialog Sambang Parlemen Sonora Surabaya, Rabu (7/5/2025) ( Dok. Timan/Sonora Surabaya)

Surabaya, Sonora.ID - Kota Surabaya memiliki Sentra Wisata Kuliner (SWK) yang tersebar di beberapa lokasi.

Keberadaan SWK ini adalah bentuk perhatian Pemerintah Kota Surabaya untuk mengangkat kesejahteraan warga Surabaya.

Pemerintah Kota Surabaya menyediakan tempat bagi para pedagang di SWK tanpa dikenakan biaya sewa. Akan tetapi, tak semua kondisi SWK ramai pengunjung. Meski lebih banyak SWK yang ramai, tak dipungkiri masih ada beberapa SWK yang sepi pengunjung. 

Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, H. Budi Leksono mengatakan bahwa ada beberapa catatan yang perlu menjadi perhatian terkait alasan mengapa ada beberapa Sentra Wisata Kuliner Surabaya yang sepi. Diantaranya mengenai lokasinya yang kurang strategis. 

“Kalau SWK yang sepi itu karena tempatnya aja yang kurang strategis, “ kata Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, H. Budi Leksono, Rabu (7/5/2025).

Budi menjelaskan akan timbul persaingan yang berat bagi SWK yang lokasinya berdampingan dengan warung-warung lain. Perlu dipertimbangkan jarak yang tepat untuk penempatan SWK. 

Baca Juga: Walikot Pontianak Hadiri Pembukaan Munas VII APEKSI di Surabaya

“Kan ini bersaing ya akhirnya, warung-warung kopi ini berdampingan, nah ini tentunya ada aturan-aturan yang memang harus kenceng. Kelurahan, Kecamatan itu harus bisa mencermati, kalaupun ada SWK cuma jualan kopi, ya pasti kalah dengan cangkruk-an yang sebelahnya warung yang sangat besar. Saya berharap tetaplah dikasih radius sekian, jangan sampai ada warung kopi, tapi kalau warung kopi sudah duluan, nggak apa-apa, tapi kalau dibuka secara besar, otomatis ini kan jadi catatan pasti nggak ada semangat, mereka nge-drop, nah ini tentunya yang harus dievaluasi, “ jelasnya.

Kemudian Budi menyoroti soal kenyamanan, semisal terkait dengan penerangan, ada keluhan saat malam hari lampunya mati, lalu terkait parkir yang sebenarnya free namun pada kenyataannya jika tidak dijaga tentu akan rawan kehilangan. Hal-hal ini tentu yang menjadi catatan untuk pembenahan SWK.

“Tapi tentunya dengan catatan-catatan. Sempat saya ada WA dari teman-teman terkait lampu, kalau malam itu lampunya mati, “ kata Budi.

Halaman Berikutnya
PenulisDok. Timan/Sonora Surabaya
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm