Kala itu KH Sujadi memberikan perumpamaaan ketika situasi kepadatan jamaah ketika melakukaan Tawaf pada kondisi normal di Masjidil Haram.
Amalan ini menurutnya bisa dilakukan guna menyibak dan melapangkan jalan.
Terlebih saat akan beribadah di berbagai titik lokasi Masjidil Haram yang menjadi tempat mustajabah untuk berdoa dan biasanya dipadati dengan ribuan jamaah, seperti Hajar Aswad, Multazam, Hijr Ismail, atau Makam Ibrahim.
Bacaan dzikir ini juga dapat diamalkan saat menghadapi situasi macet atau antrean saat arus mudik maupun arus balik lebaran.
Adapun ijazah amaalan ini disampaaikaan pada saat melakukaan kaajian tafsir ayat Al-Quran yang termaktub didalamnya kata Asmaul Husna yakni Surah Al-Isra ayaat 110.
Baca Juga: 30 Ucapan Hari Raya Waisak 2025 dalam Bahasa Inggris, Penuh Doa dan Sukacita