Sonora.ID- Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2025 menempatkan Modul 2 PSE (Pengembangan Sosial dan Emosional) sebagai salah satu materi kunci dalam membentuk kompetensi guru.
Modul ini berfokus pada penguatan kecakapan sosial, empati, dan kesadaran diri pendidik dalam membimbing peserta didik.
Salah satu metode yang digunakan adalah melalui penugasan cerita reflektif, di mana guru diminta untuk menganalisis pengalaman nyata mereka dalam menangani isu sosial-emosional siswa.
Artikel ini menyajikan kumpulan lengkap cerita reflektif Modul 2 PSE PPG 2025, mulai dari contoh konkret hingga panduan penyusunannya.
Bagi guru yang membutuhkan referensi, materi ini dapat langsung diadaptasi dan dimodifikasi sesuai kebutuhan, sekaligus memastikan refleksi yang dibuat tetap autentik dan relevan.
Baca Juga: Kunci Jawaban Cerita Reflektif Modul 3 PPG, Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai
Mengapa Cerita Reflektif Menjadi Bagian Penting dalam Modul 2 PSE?
Cerita reflektif berperan sebagai jembatan antara teori dan praktik, memungkinkan guru untuk mengevaluasi efektivitas pendekatan yang digunakan dalam mengembangkan karakter siswa.
Dalam konteks Modul 2 PSE, guru tidak hanya dituntut untuk menjelaskan konsep-konsep pengembangan emosional, tetapi juga mengaitkannya dengan pengalaman langsung di kelas.
Beberapa aspek yang sering diangkat dalam refleksi ini meliputi:
Dengan menulis refleksi, guru dapat mengidentifikasi tantangan, solusi, dan dampak dari metode yang diterapkan, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih terarah.
Baca Juga: Contoh Jurnal Pembelajaran Sosial Emosional Modul 2 PPG 2025
Struktur Penulisan Cerita Reflektif Modul 2 PSE yang Efektif
Agar cerita reflektif memberikan dampak maksimal, berikut kerangka yang dapat dijadikan panduan:
Baca Juga: 5 Cara Cek Plagiarisme Jurnal PPG dengan Mudah untuk Syarat Kelulusan
Contoh Cerita Reflektif Modul 2 PSE PPG 2025
Judul: "Mengajarkan Regulasi Emosi pada Siswa yang Sering Meledak di Kelas"
Latar Belakang:
Saat mengajar di kelas V SD, saya menemukan seorang siswa yang sering marah ketika menghadapi kesulitan. Ia mudah frustasi dan mengganggu teman sekelas.
Tantangan:
Siswa tersebut sulit dikendalikan dan cenderung menolak bantuan. Saya menyadari bahwa pendekatan konvensional (seperti teguran) tidak efektif.
Solusi:
Berdasarkan materi Modul 2 PSE, saya mencoba:
Hasil:
Setelah tiga minggu, siswa mulai bisa mengungkapkan emosinya dengan kata-kata, bukan amukan. Ia juga lebih kooperatif dalam kelompok belajar.
Refleksi Diri:
Saya belajar bahwa kesabaran dan pendekatan personal jauh lebih efektif daripada hukuman. Kini, saya lebih peka terhadap kebutuhan emosional siswa.
Baca Juga: Kunci Jawaban Cerita Refleksi Modul 3 Topik 1 PPG Tahun 2025
Melalui kumpulan cerita reflektif Modul 2 PSE PPG 2025 ini, guru tidak hanya memenuhi tugas akademik, tetapi juga meningkatkan kompetensi diri dalam memahami dinamika sosial-emosional siswa.
Dengan menyusun refleksi yang jujur dan mendalam, pendidik dapat terus memperbaiki praktik pembelajaran, menciptakan lingkungan yang lebih inklusif, dan membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga matang secara emosional.
Dengan adanya panduan dan contoh di atas, diharapkan guru dapat menyusun cerita reflektif yang inspiratif, autentik, dan berdampak positif bagi perkembangan profesional mereka.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.