Bagikan :
Sonora.ID - Memiliki penghasilan yang tetap dan stabil bukan berarti kita tak pernah menemukan suatu masalah dalam hal keuangan.
Seringkali kita merasa bingung terhadap keuangan yang tak pernah cukup dalam setiap bulannya, padahal kita merasa telah menerapkan manajemen keuangan dengan baik.
Lantas apa yang sebenarnya salah dari manajemen keuangan kita?
Dalam wawancara bersama radio Smart FM Jakarta, Pakar Keuangan Halofina Muhammad B Teguh mengatakan banyak orang-orang yang merasa kesulitan mengatur pendapatan karena salah dalam hal pengelolaan.
Baca Juga: Belajar Soal Inovasi Bisnis dari 5 Perusahaan Besar di Korea Selatan!
Menurut Teguh, pengelolaan keuangan yang baik dilakukan secara dua sisi, yakni pengelolaan income (pendapatan) dan juga pengeluaran.
Jika dilihat dari income berarti pendapatan yang didapat harus disesuaikan dengan kebutuhan yang dibutuhkan.
Sedangkan sisi pengeluaran, segala kebutuhan yang kita butuhkan dirincikan dan disesuaikan dengan pemasukan untuk bisa mencapai target yang diinginkan.
Disisi lain, Pendiri dan Penasihat Senior Halofina, Eko Pratomo mengatakan ada beberapa alokasi ideal yang bisa diterapkan seseorang agar pengelolaan keuangan tetap bisa berjalan dengan baik.
Baca Juga: 7 Bisnis Tanpa Modal Bagi Pemula yang Wajib Dicoba, Raup Keuntungan!
Pertama, Monthly Routine Expenses merupakan pengeluaran yang mau tidak mau harus keluar dalam setiap bulannya seperti membayar cicilan, kebutuhan rumah tangga, kesehatan, transportasi dan lain sebagainya.
Kedua, Yearly Routine Expenses yakni pengeluaran rutin yang harus dibayarkan secara tahunan seperti bayar pajak, zakat, mudik atau kegiatan rutin lainnya secara tahunan.
Kemudian ketiga, Non-Routine Big Expenses yang mana pengeluaran tidak rutin tapi memebutuhkan pengeluaran besar seperti uang pangkal masuk sekolah, membeli kendaraan baru, atau keperluan ibadah.
Baca Juga: 5 Ide Bisnis Online dengan Modal Minim, Cocok untuk Fresh Graduate!
Terakhir Monthly Routine Future Expense, yakni pengeluaran bulanan namun untuk kebutuhan masa depan seperti pengeluaran setelah pensiun.
Eko menuturkan, jika seseorang tidak memiliki cash flow management yang baik maka besar kemungkinan akan terjerumus pada kegiatan utang-piutang.
"Kalau kita tidak memahami pengeluaran-pengeluaran seperti itu dan semena-mena dalam mengelola keuangan maka kita akan terjerat urat," ucapnya.
Baca Juga: 5 Cara Jitu Mengatur Keuangan untuk Usaha Kecil, Bisnis jadi Lancar!
