Sonora.ID - Diabetes atau kondisi kadar gula berlebih dalam tubuh kerap kali menjadi penyakit yang menyebabkan luka pada tubuh menjadi sulit sembuh bahkan makin parah.
Terkadang kebanyakan orang menyebutnya sebagai diabetes basah karena melihat luka yang terjadi tersebut terus-menerus basah dan tidak sembuh.
Dalam program Kamusehat di Radio Sonora FM, dr. Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia menyebutkan bahwa memang penderita diabetes diharapkan tidak meremehkan luka sekecil apapun, meski hanya goresan.
Baca Juga: Tak Cuma Diabetes, Dokter: Gula Tambahan juga Sebabkan Asam Urat
“Setiap luka, betapapun kecilnya, betapapun remehnya, pada orang yang menderita diabetes, harus dianggap serius, dan diterapi dengan serius,” tegas dr. Santi.
Hal ini yang kerap kali diremehkan, misalnya ketika si penderita diabetes mengalami lecet dikaki karena pemakaian alas kaki, kemudian menjadi luka, dan tidak dianggap serius, kerap kali luka di kaki tersebut menjadi infeksi yang tak jarang berujung pada amputasi.
“Jangan dianggap remeh. Mau cuma gores sedikit, merah sedikit, gelembung berisi cairan sedikit, semua harus dianggap serius,” sambungnya.
Baca Juga: Mitos Seputar Perawatan Luka, Mulai Penggunaan Air Liur hingga Alkohol
Sebelumnya, dr. Santi pun bicara tentang pemahaman kaum awam yang biasanya membagi diabetes menjadi 2 tipe, yaitu tipe basah dan tipe kering.
Dalam kesempatan tersebut, dr. Santi menegaskan bahwa tipe tersebut bukanlah yang dipakai dalam dunia kedokteran.
Tipe basah dan kering dalam penyakit diabetes yang sering diungkapkan oleh masyarakat adalah kondisi yang mengacu pada luka yang susah kering bagi beberapa penderita diabetes.
Baca Juga: Ngeri! Efek Samping Penggunaan Lotion Pemutih Tanpa Izin BPOM Tidak Bisa Hilang
“Mengacu pada bentuk luka, jadi kalau orang yang diabetes kemudian ada luka, nah kalau lukanya bernanah kan terlihatnya basah, itu yang dibilang diabetes basah,” jelas dr. Santi.
Lalu mengapa ada luka yang bisa kering tetapi ada juga penderita diabetes yang kesulitan menyembuhkan luka tersebut?
“Sebetulnya pengendalian luka yang lebih awal, pengelolaan luka yang lebih awal dan lebih dini, dan lebih tepat, itu bisa memberikan perbedaan yang luar biasa. Jadi kalau kita tahu ada luka, kita tangani sedini mungkin dengan cara yang benar, maka luka itu tidak menjadi infeksi,” papar dr. Santi.
Baca Juga: Gangguan Metabolisme Karbohidrat, Ini 6 Tips Berpuasa bagi Pasien Diabetes