Bagikan :
Sonora.ID - Minum kopi sudah menjadi kebiasaan bagi beberapa orang Indonesia. Bahkan sejak awal tahun 2019 ini, tren minum kopi semakin berkembang seiring dengan banyaknya penjual kopi ‘kekinian’.
Orang yang awalnya tidak mengonsumsi kopi pun akhirnya mulai mencoba mengikuti tren, dan berkahir pada kebiasaan minum kopi setiap hari.
Kebiasaan ini jugalah yang dialami oleh salah satu pendengar Radio Sonora, Wahid, yang kemudian menanyakan terkait porsi dan tanggapan ahli terhadap kegiatan rutinnya tersebut.
Baca Juga: Benarkah Kopi Menyebabkan Sembelit? Ini Penjelasan dari Dokter
“Selamat malam, saya mau bertanya. Jadi saya memang tidak menyukai makanan manis, tapi saya ada kebiasaan minum kopi setiap harinya. Biasanya saya menambahkan tiga sendok gula ke dalam kopi saya, dan saya bisa minum kopi dua sampai tiga kali dalam sehari dengan gelas yang cukup besar. Nah ini bagaimana? Apakah berlebihan? Karena saya kan tidak makan makanan manis.”
Pertanyaan itu kemudian dijawab oleh Dr. Susanti dari Medical Centre Kompas Gramedia yang juga menjadi narasumber dalam program Health Corner.
Baca Juga: Makanan Apa saja yang Perlu Dikonsumsi untuk Menjaga Tulang dan Sendi?
“Selamat malam, terima kasih atas pertanyaannya. Ini menarik ya, karena memang banyak orang yang tidak suka makanan manis, tapi suka minum manis. Kalau sudah tiga sendok makan itu kan manis ya. Terus tiga sendok makan perhari, diminum minimal dua kali. 3 X 2, 6 sendok tiap hari. Sementara batasannya cuma 4 sendok makan, berarti sudah kelebihan,” jawab dr. Susanti.
Pihaknya juga menjelaskan untuk menyelesaikan masalah kebiasaan ini, bisa dilalui dengan dua cara. Cara yang pertama adalah dengan mengurangi frekuensinya menjadi satu kali dalam sehari.
Atau cara yang kedua adalah mengurangi gula yang dikonsumsi, dari tiga sendok makan bisa menjadi satu atau dua sendok makan, dan diminum maksimal dua kali dalam sehari.
Baca Juga: Resmi Rilis, Ini Lirik Lagu Teranyar Katy Perry 'Harleys in Hawaii'
“Pilihannya entah frekuensi minumnya yang diturunkan atau jumlah gulanya yang diturunkan, atau dua-duanya,” tambah dr. Susanti.
Namun, pihaknya juga menyarankan agar tidak memutus konsumsi gula dalam waktu singkat. Hal ini dilatar belakangi oleh adanya kecanduan gula yang dirasakan oleh orang yang sudah terbiasa mengonsumsi gula dalam jumlah banyak.
Jika konsumsi itu langsung diputus dalam jangka waktu singkat, maka yang terjadi adalah emosi yang mudah terpancing, rasa lemas, sakit kepala, dan beberapa keluhan yang muncul.
“Jadi harus bertahap. Demikian ya, semoga bisa menjawab pertanyaannya tadi,” tutup dr. Susanti.
Punya keluhan dan pertanyaan di bidang kesehatan? Dengarkan Health Corner setiap Hari Selasa, pukul 19.00 WIB hanya di Radio Sonora 92.0 FM.
Baca Juga: Terhipnotis, Anang Hermansyah Berikan Golden Ticket Ke Indah Yulita
