Pria Berusia 19 Tahun Tewas Tertembak Di Sekitar Lokasi Unjuk Rasa Untuk George Floyd di Detroit

31 Mei 2020 10:00 WIB
Polisi Detroit terlihat memakai perlengkapan lengkap anti huru-hara di Randolph and Congress, untuk mengendalikan amuk massa yang memprotes kematian George Floyd. Foto diambil pada Jumat (29/5/2020).
Polisi Detroit terlihat memakai perlengkapan lengkap anti huru-hara di Randolph and Congress, untuk mengendalikan amuk massa yang memprotes kematian George Floyd. Foto diambil pada Jumat (29/5/2020). ( Kompas.com)

Sonora.ID – Seorang pria berusia 19 tahun tewas tertembak ketika ia berada di sekitar kawasan unjuk rasa untuk George Floyd di Detroit, Jumat (29/5/2020) malam.

Melansir CNN, 30 Mei 2020, Departemen kepolisian kota setempat mengatakan tembakan itu dilakukan oleh seorang tersangka tak dikenal dalam Dodge Durango abu-abu. Korban kemudian meninggal di rumah sakit.

Detroit merupakan salah satu dari banyak kota di AS yang menyaksikan protes kontroversial pada Sabtu malam atas kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam, dalam tahanan polisi Minneapolis.

Baca Juga: George Floyd Meninggal Akibat Tercekik Polisi, Walikota Minneapolis Ingin Pelaku Ditangkap

Polisi Detroit sendiri tidak dapat mengonfirmasi apakah korban tersebut merupakan bagian dari pelaku protes, namun penembakan tersebut terjadi di pusat kota tempat berlangsungnya protes.

Kini pihak kepolisian tengah menyelidiki kasus penembakan ini.

Menurut kepolisian Detroit, dari banyaknya pelaku protes yang ditangkap, kebanyakan dari mereka bukan berasal dari Detroit.

Baca Juga: Militer Iran Akui Pesawat Ukraina Jatuh Akibat Tidak Sengaja Tertembak

Mengenal George Floyd

George Floyd di lingkungannya dikenal sebagai pria besar ala "raksasa" yang baik hati dan penyayang. Hal tersebut diakui tidak hanya oleh keluarganya sendiri, tapi juga orang-orang di sekitarnya.

Pria kulit hitam itu meninggalkan Houston untuk memulai kehidupan baru di Minneapolis, tapi ternyata di situ pula ia menemui ajalnya secara tragis.

George Floyd tewas usai lehernya ditindih lutut polisi, ketika ia tiarap dan sedang diamankan.

Baca Juga: Demo Virtual, FSPI Tuntut Karyawan Diliburkan Dapat THR 100 Persen

Lelaki setinggi 2 meter itu ditangkap dengan tuduhan memakai uang palsu untuk bertransaksi di toko kelontong. 

"Semua orang mencintai saudaraku," kata Philonese Floyd pada Selasa (26/5/2020), sehari setelah kematian George Floyd.

Insiden pembunuhan ini lalu memantik demonstrasi besar-besaran di Amerika Serikat (AS) dengan mengangkat isu rasialisme.

Baca Juga: May Day 2020: Buruh Kalbar Diimbau Tak Lakukan Aksi Unjuk Rasa

"Dia raksasa yang lembut," lanjut Philonese saat diwawancarai CNN.

"Dia tidak menyakiti siapa pun."

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm