Bagikan :
Makassar, Sonora.ID - Penyebaran Corona di Makassar tercatat masih relatif tinggi. Saat ini tercatat sekitar 900 lebih pasien terkonfirmasi positif Covid-19 khusus di Makassar.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah pun menyoroti kondisi tersebut. Ia menyayangkan kelonggaran yang terjadi pada hampir semua fasilitas umum.
Padahal menurutnya, skenario new normal belum sepenuhnya diterapkan di Makassar.
Baca Juga: Nilai Tukar Petani (NTP) Sulsel Mengalami Penurunan 0,26 Persen pada Mei 2020
"Ini sekarang kita lihat di Makassar bukan lagi new normal tapi normal sekali. Makanya sangat disayangkanlah, di saat kita berjuang memutus rantai penularan Covid-19 tiba-tiba membludak, semuanya terbuka. Kita kan repot," ujar Nurdin Abdullah.
Untuk itu, Nurdin Abdullah meminta kepada Penjabat (Pj) Wali Kota Makassar Yusran Jusuf agar fokus menangani penyebaran Virus Corona di wilayahnya.
Terlebih di Sulsel, episentrum penyebaran Covid-19 berpusat di Makassar.
Baca Juga: Anies Baswedan Minta Masyarakat Agar Turut Mengawasi Keberlangsungan PSBB Masa Transisi
Menurut Nurdin, pihaknya mempersiapkan kembali sekitar 20 ribu alat rapid test untuk screening massal gelombang kedua.
Rapid test ini akan disebar di wilayah yang masih dianggap jadi episentrum penularan COVID-19. Termasuk daerah lain yang nilai Rt-nya masih di atas 1.
"Khusus Kota Makassar, salah satu kecamatan dengan tingkat penyebaran COVID-19 masih tinggi adalah Kecamatan Tamalate. Rapid test tahap kedua akan lebih banyak dilakukan di Kecamatan tersebut," tandas Nurdin.
Baca Juga: Anies Baswedan Minta Masyarakat Agar Turut Mengawasi Keberlangsungan PSBB Masa Transisi
