Anggaran Sanitasi Masih Minim, DPRD Kalsel Perjuangkan Melalui DAK

23 Juli 2020 12:40 WIB
kawasan permukiman warga di bantaran Sungai Martapura, Kota Banjarmasin
kawasan permukiman warga di bantaran Sungai Martapura, Kota Banjarmasin ( Smart Banjarmasin/Eva Rizkiyana)

Banjarmasin, Sonora.ID – Besarnya anggaran yang diperlukan untuk pembuatan tempat pembuangan limbah atau sanitasi di kawasan permukiman di Banjarmasin, rupanya menjadi perhatian DPRD Provinsi Kalimantan Selatan.

Menyusul anggarannya yang mencapai ratusan miliar Rupiah yang tidak mungkin dipenuhi seluruhnya oleh dana program dari pemerintah pusat itu.

Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, Karlie Hanafi Kalianda, mengungkapkan pihaknya akan mengusulkan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk keperluan program tersebut.

“Karena ini program dari pusat, kita akan mengusulkan agar Dana Alokasi Khusus (DAK) dapat dikucurkan ke daerah,” tutur politikus senior Partai Golkar ini.

Ia memahami jika anggaran untuk perubahan septic tank dalam program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) sangat besar dan perlu sokongan tambahan.

Untuk itu, pihaknya berupaya memperjuangkan agar usulan DAK untuk program tersebut dapat disetujui sehingga programnya dapat berjalan dengan optimal.

Baca Juga: Sanitasi Belasan Ribu Rumah Warga Banjarmasin Belum Sesuai Standar

Terlebih hal ini menyangkut sanitasi yang berhubungan erat dengan kesehatan masyarakat yang tentunya harus menjadi fokus seluruh pihak.

“Program itu kita dukung, sanitasi kan termasuk dalam poin Sustainable Development Goals atau SDGs (tujuan pembangunan berkelanjutan, red.),” ujarnya.

Anggaran yang ada saat ini di tingkat kabupaten/kota menurutnya masih sangat minim, yakni hanya sekitar Rp5 miliar di masing-masing daerah.

Jumlah ini tentu tidak cukup untuk melakukan perbaikan instalasi sanitasi di belasan ribu rumah warga, khususnya di Kota Banjarmasin.

Sebelumnya diberitakan, Oversight Service Provider (OSP) 6 Kalimantan Selatan merilis data 18.000 rumah warga di Kota Banjarmasin belum memiliki fasilitas sanitasi yang layak dan standar.

Baca Juga: 6 Kelurahan di Banjarmasin Zona Hijau, Sekolah Belum Tatap Muka

Meskipun secara standar kesehatan cukup aman, namun rupanya dari sisi lingkungan belum dinilai baik.

Namun untuk membangun tempat pembuangan limbah di permukiman diperlukan dana yang tak sedikit, yakni Rp 14 juta untuk tiap dua unit rumah warga.

Selain anggaran yang besar, masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk membangun sanitasi yang mumpuni di tempat tinggalnya juga masih sangat rendah. Sehingga saluran pembuangan limbah atau septic tank yang ada terkesan ala kadarnya.

EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm