Bagikan :
Sonora.ID - Presiden Joko Widodo meminta secara tegas kepada Kapolri Jenderal Pol Idham Azis, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-10 Doni Mandardo untuk tak sekedar mengimbau masyarakat terkait protokol kesehatan.
Tapi juga untuk menindak tegas sejumlah pihak yang telah melanggar protokol kesehatan.
"Jadi jangan hanya sekadar imbauan, tapi harus diikuti dengan pengawasan dan penegakan aturan secara konkret di lapangan," kata Jokowi lewat siaran pers resmi Istana Kepresidenan, Senin (16/11/2020).
Baca Juga: Presiden Serahkan 9.049 Bidang Sertipikat Tanah Masyarakat di Sulsel
Jokowi mengingatkan jika keselamatan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 saat ini merupakan hukum tertinggi.
Oleh karenanya, penegakan disipilin protokol kesehatan harus benar-benar tegas,
Presiden menilai penegakan disiplin protokol perlu dilakukan karena tidak ada satu orang pun yang saat ini memiliki kekebalan terhadap virus corona dan tentunya bisa menularkan ke yang lainnnya terlebih di tengah kerumunan.
Lebih lanjut, ketegasan ini harus dilakukan karena data Covid-19 per 15 November 2020 kasus aktif sudah berada di angka 12,82 persen.
Artinya lebih rendah daripada kasus aktif dunia yang mencapai 27,85 persen.
Belum lagi rata-rata kesembuhan di Indonesia yang mencapai 83,92 persen lebih banyak dari kasus aktif dunia di angka 69,73 persen.
Baca Juga: Presiden Jokowi Akan Resmikan Bandara Buntu Kunik Toraja dan Tol Layang Makassar
"Angka-angka yang bagus ini jangan sampai rusak gara-gara kita kehilangan fokus kendali karena tidak berani mengambil tindakan hukum yang tegas di lapangan," imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, kerumunan besar terjadi saat massa FPI menyambut kedatangan Pimpinan FPI Rizieq Shibab di Bandara Soetta.
Kerumunan tersebut juga berlanjut dalam acara resepsi pernikahan purti Rizieq yang dibarengi dengan Maulid Nabi Muhammad SAW di kediaman Pimpinan FPI ini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi: TNI-Polri dan Satgas Covid-19 Jangan Cuma Mengimbau, Tindak Tegas".
