Mengenal Pengapuran Sendi Atau yang Sering Disebut Osteoarthritis

7 Desember 2020 18:35 WIB
Dr. Widya Meiliana, Sp. KFR dalam acara Bincang Dokter (7/12/2020)
Dr. Widya Meiliana, Sp. KFR dalam acara Bincang Dokter (7/12/2020) ( )

Palembang, Sonora.ID –  Osteoarthritis atau pengapuran sendi adalah suatu kondisi kerusakan pada sendi yang sifatnya progresif.

Dr. Widya Meiliana, Sp. KFR dalam acara Bincang Dokter (7/12/2020) mengatakan bahwa nyeri yang timbul dari pengapuran sendi adalah karena adanya tulang rawan yang rusak, selain pengaruh dari luar sendi seperti jaringan ikat, otot, bantalan sendi, atau bantalan otot.

“Mulai terjadi diusia 50 tahunan, usia tua terjadi deposit kalsium yang tidak pada tempatnya, akhirnya timbul tulang baru. Tulang baru tidak bisa dihilangkan, tapi nyeri sendi dan peradangannya. Peralatannya mulai dari terapi yang dipanaskan, menggunakan listrik, laser untuk mengurangi peradangannya,” ujarnya.

Baca Juga: 4 Efek Samping Mengkonsumsi Susu Sapi Secara Berlebihan, Salah Satunya Timbul Jerawat

Ia menambahkan Osteoarthritis bersifat progresif, artinya semakin lama akan semakin parah.

“Kondisi ini harus diatasi agar tidak tambah parah, sehingga aktifitasnya bermasalah,” imbuhnya

Ia mengatakan gejala awal Osteoarthritis adalah sendi yang bengkak, merah, terasa hangat dan nyeri saat berjalan.

“Bagian yang paling sering kena adalah lutut karena sering beraktifitas. Radang sendi karena penumpuan yang terlalu tinggi, factor pertama karena terlalu gemuk. Komponen sekitar sendi harus diperkuat, ototnya diperkuat, latihan penguatan seperti aerobic dan fleksibilitas. Olahraga dengan dosis yang tepat,” ujarnya

Ia menyarankan Osteoarthritis agar tidak bertambah parah yaitu tidak makan berlebih, aktif berolahraga dan istirahat yang cukup.

“Jika peradangan sendi akut, istirahatkan dulu, duduk saja secara perlahan di kompres dengan es, dibalut dan diangkat. Setelah nyeri hilang latihan dimulai, untuk usia 50 tahun harus tetap berolahraga atau aktifitas lain, dengan beraktifitas akan merasa berguna dan jauh dari depresi. Untuk makanan apa yang dikonsumsi sebaiknya  konsultasikan dahulu ke ahli gizi karena usia 50 tahun tidak harus butuh makan yang banyak,” pukasnya.

 Baca Juga: Diklaim Sehat, Vegetarian Justru Berisiko Lebih Tinggi Alami Patah Tulang

 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm