Dua Proyek Inisiasi Syahrul Yasin Limpo Akan Diresmikan Presiden Jokowi

18 Maret 2021 08:00 WIB
Jalan Tol Layang Pettarani dan Bandara Buntu Kunik
Jalan Tol Layang Pettarani dan Bandara Buntu Kunik ( Istimewa)

 

Makassar, Sonora.ID - Dua mega proyek hasil buah pikiran Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat menjabat Gubernur Sulsel periode 2008 - 2018 akan diresmikan oleh Presiden Jokowi.

Kedua proyek tersenit yakni Bandara Buntu Kunik Tana Toraja, dan Jalan Tol Layang AP Pettarani di Makassar. Peresmian kedua proyek itu akan dilaksanakan, Kamis (18/3/21).

Sebagai kilas balik, Bandara Buntu Kunik Tana Toraja dirintis sejak tahun 2010, tepatnya saat SYL memasuki tahun kedua menjabat Gubernur.

Pembangunan bandara ini dilatarbelakangi oleh perencanaan pengembangan sektor pariwisata di Toraja. Destinasi Toraja akan semakin berkembang jika bandara Buntu Kunik sudah rampung.

Baca Juga: Jokowi Pamer Kompleks Stadion Olahraga di Papua, Nitizen: Impressive

Sebab selama ini animo wisatawan mancanegera untuk berkunjung ke Toraja sangat besar, hanya karena sulitnya akses lewat udara, mereka terpaksa berpaling ke daerah tujuan wisata lain.

Syahrul pernah merintis pengembangan pariwisata yang berakses dari Bali ke Toraja, menandatangani naskah kesepakatan dan perjanjian kerja sama kebudayaan dan pariwisata dengan Gubernur Bali I Made Mangku Pastika, di Denpasar.

Sayangnya, wisatawan umumnya mengeluh untuk berkunjung ke Toraja. Sebab dari Bali, mereka harus ke Bandara Sultan Hasanuddin, lalu menempuh perjalanan darat yang melelahkan sejauh lebih 320 kilometer.

Baca Juga: Kembali Diterpa Isu Masa Jabatan, Jokowi: Saya Tidak Memiliki Niatan Menjabat 3 Periode

Kuncinya adalah bandara, harus segera diselesaikan. Paling tidak, tersedia bandara yang dapat didarati pesawat boeing, sehingga wisatawan dari Bali bisa lanjut ke Toraja.

Untuk pembangunan bandara ini, tentu tidak mudah. Syahrul harus bolak balek menemui Menteri Perhubungan ketika itu. Hingga akhirnya disepakati, pemerintah pusat mendanai bandara tersebut, sedangkan pembebasan lahannya oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Tana Toraja.

Tantangan lainnya, lokasi bandara Buntu Kunik ini tidak seperti bandara lain. Topografinya agak rumit karena harus membelah gunung, menimbun dan meratakan untuk mendapatkan luasan lahan seperti yang direncanakan yaitu 141 hektare (ha).

Kini, bandara yang dirintis sejak kepemimpinan Syahrul sebagai Gubernur Sulsel, akan diresmikan Presiden Jokowi.

Bandara ini memiliki panjang landasan pacu pada tahap awal 1.600 meter yang bisa didarati pesawat jenis ATR, kemudian apron seluas 94,5 x 67 meter dan taxiway 124,5 x 15 meter. Sedangkan luas bangunan terminal sekitar 1.000 meter persegi yang mampu menampung 150 penumpang.

 

Baca Juga: Bakal Dihadiri Jokowi, Pemkot Makassar Siapkan Peresmian Tol Layang Petterani

Pada tahun 2018, pembangunan tahap I dilanjutkan oleh pemerintah pusat hingga akhirnya rampung pada pertengahan 2020.

Pesawat milik maskapai Wings Air menjadi pesawat komersial pertama yang mendarat di Bandara Toraja pada 20 Agustus 2020.

Pendaratan pesawat jenis ATR/72-600 itu dilakukan usai uji coba lintasan dengan pesawat jenis kalibrasi Hawker 900 XP milik Kementerian Perhubungan pada pekan sebelumnya.

Untuk pembangunan pada tahap selanjutnya, akan dilakukan perpanjangan runway hingga 2.000 meter, sehingga ditargetkan pesawat berkapasitas besar seperti Boeing 737 dapat mendarat di Bandara Buntu Kunik.

Sementara, pembangunan jalan Tol layang AP Pettarani sepanjang 4,3 km merupakan proyek investasi senilai Rp 2,243 triliun dengan melibatkan 2.000 lebih pekerja. Jalan Tol itu merupakan perpanjangan dari Jalan Tol Seksi I dan II serta tidak ada penambahan gerbang tol baru.

Baca Juga: Presiden Jokowi Akan Resmikan Bandara Buntu Kunik Toraja dan Tol Layang Makassar

Megaproyek ini digroundbreaking oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, didampingi Syahrul pada Oktober 2017.

Untuk mewujudkan proyek ini, juga tidaklah mudah. Bolak balik Jakarta, hingga Syahrul pernah tertidur di kursi bandara karena kelelahan.

Menurut Syahrul, jalan tol ini sangat penting karena jalan AP Pettarani sudah sangat macet, dan tidak mampu lagi mengimbangi pertumbuhan jumlah kendaraan di Makassar ketika itu. Jalan tol ini juga sudah dirancang terkoneksi dengan sejumlah titik ketika itu.

"Perjuangan membangun bandara Buntu Kunik dan Jalan Tol Layang Pettarani adalah bukti bahwa kita mampu menghadirkan peradaban baru. Walaupun perjuangan ini begitu panjang dan berat," kata Syahrul, yang saat ini menjabat Menteri Pertanian RI.

Baca Juga: Presiden Jokowi Dijadwalkan Pantau Program Vaksinasi di Kota Makassar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm