Jika Pembukaan Pariwisata Bali Bagi Wisman Kembali Diundur, Maka Bali Akan Sulit Bangkit

3 Juni 2021 15:20 WIB
Aktivitas di Pintu Masuk Bali, di Bandar Udara International I Gusti Ngurah Rai beberapa waktu lalu.
Aktivitas di Pintu Masuk Bali, di Bandar Udara International I Gusti Ngurah Rai beberapa waktu lalu. ( )

Denpasar, Sonora.ID - Rencana pemerintah dalam membuka kembali pintu pariwisata Bali bagi wisatawan mancanegara (Wisman) pada Juli 2021 mendatang sangat diharapkan oleh para pelaku pariwisata.

Terlebih saat ini sudah memasuki bulan Juni, yang artinya kurang lebih satu bulan border pariwisata Bali bagi Wisman akan dibuka.

Namun rencana tersebut disayangkan pengamat pariwisata Bali, Puspa Negara jika tidak terealisasi.

"Itu lah, baru angin surga (rencana Juli buka) tanpa skema yang pasti. Harusnya dibuat skema atau time schedule yang pasti. Sehingga para pelaku usaha pariwisata bisa buka advance booking. Sebenarnya Bali sangat siap untuk segera dibuka," ujar Puspa Negara.

Baca Juga: Sandiaga Uno Genjot Pariwisata Joglosemar

Mengapa dikatakan Bali siap?

Pengamat Pariwisata Bali  Puspa Negara, mengungkapkan bahwa program Free Covid Corridor (FCC) sudah disiapkan, vaksinasi Covid-19 bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif sudah dilakukan dan masih berjalan, tiga zona green zone sudah ditetapkan pemerintah diantaranya Nusa Dua, Sanur dan Ubud.

Kemudian, sertifikasi dan verifikasi Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) terhadap hotel, restoran, tempat wisata dan lainnya sudah dilakukan tahun lalu dan dilanjutkan tahun ini.

"FCC, vaksinasi, greenzone, sertifikasi dan verifikasi CHSE sudah semua. Terus apalagi? Ini Bali paling siap oleh karena itu segera buka border," ungkapnya.

Baca Juga: Mendes PDTT Dukung Pemulihan Pariwisata Bali, Beri Izin Pembukaan Kembali Desa Wisata

Bagaimana jika rencana itu diundur tidak jadi Juli nanti? Puspa Negara mengatakan, kalau diundur masyarakat yang bertumpu pada sektor pariwisata semakin merana dan mati.

"Apabila diundur masyarakat pariwisata semakin merana dan mati. Jika diundur berarti si pembuat jadwal belum punya ketetapan hati dalam melihat pariwisata Bali sebagai etalase pariwisata nasional," ujar Puspa Negara.

Sementara itu, Ketua DPD ASITA Bali, I Ketut Ardana, SH menyambut baik rencana pembukaan pariwisata tersebut dan berharap tidak ada penundaan jadwal kembali.

Diungkapkan juga bahwa pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif sudah lama menginginkan pariwisata Bali untuk dibuka, mengingat kurang lebih telah satu tahun 3 bulan industri tidak berjalan.

"Tentu isu bahwa pariwisata akan buka Juli ini kami senang dan kami tunggu-tunggu. Mudah-mudahan tidak diundur lagi. Jika dibuka maka negara asal wisatawan juga harus buka. Artinya masyarakatnya diizinkan traveling keluar. Kalau negaranya melarang sama saja tidak ada turis," terang Ketut Ardana.

Baca Juga: Wagub Bali Apresiasi Semangat Marketing 3.0 yang Berlandaskan Tri Hita Karana

Selain itu, pihaknya juga menjelaskan bahwa saat ini pasar domestik yang paling akan membantu dalam hal pariwisata, asalkan aturan masuknya ke destinasi tidak rumit.

"Misal kaitannya hanya dengan GeNose atau tes antigen tanpa ada aturan karantina lagi. Atau cukup mereka sudah ada keterangan vaksin," jelasnya.

Selanjutnya, ditanya terkait persiapan pihaknya dalam menyambut dibukanya pariwisata, Ketut Ardana mengaku bahwa  pihaknya mengharuskan anggotanya untuk memiliki sertifikasi prokes CHSE.

Kemudian, membuat paket-paket wisata yang menyesuaikan dengan situasi dan kondisi pasca pandemi karena diprediksi akan terjadi tren baru. Apa yang dicari wisawatan bisa saja berubah dibandingkan sebelum adanya pandemi.

Dan pihaknya berharap agar pembukaan pariwisata Bali ini benar-benar terlaksana.

"Kepada teman-teman BPW pemain inbound, siapkan perusahaan dengan produk yang sesuai trend wisatawan pasca pandemi dan yang pasti harus berstandardkan CHSE. Kuasai dunia digital karena kalau tidak kita akan ketinggalan jauh. Networking juga harus terus diperluas dan tidak perlu pilih-pilih market," pesannya.

 

 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm