Tidak Hanya Pelaku, Pembeli Sertifikat Vaksin Ilegal Juga Diamankan Polisi

3 September 2021 18:25 WIB
Dua orang pelaku tindak pidana ilegal akses dan pencurian data kependudukan yang terhubung aplikasi Lindungi Peduli diamankan oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya.
Dua orang pelaku tindak pidana ilegal akses dan pencurian data kependudukan yang terhubung aplikasi Lindungi Peduli diamankan oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya. ( Polda Metro Jaya)

Sonora.ID - Dua orang pelaku tindak pidana ilegal akses dan pencurian data kependudukan yang terhubung dengan aplikasi PeduliLindungi, berhasil diamankan oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya. 

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Fadil Imran dalam keterangan pers hari ini (03/09/2021) menyampaikan, para pelaku menawarkan kepada masyarakat, sertifikat vaksin yang dapat terhubung dengan aplikasi PeduliLindungi.

Sebagaimana kita ketahui, saat ini pemerintah telah menerapkan aplikasi tersebut pada sejumlah akses publik seperti tempat perbelanjaan, ataupun tempat makan. 

Baca Juga: Temuan Uang Rp10 Juta di Sragen, Gegerkan Warga Sekitar

“Setelah mendapatkan akses ke Nomor Induk Kependudukan (NIK), kemudian yang bersangkutan membuat sertifikat vaksin dengan memanfaatkan password dan username P-Care yang juga ia ketahui karena dia bekerja di sebuah kelurahan tersebut,” terang Fadil, Jumat (03/09/2021). 

Dalam kasus tindak pidana ilegal akses ini, dua orang telah ditetapkan sebagai tersangka, yaitu inisial FH (23) dan HH (30).

Dimana HH merupakan pegawai tata usaha di Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara.

HH teridentifikasi memiliki akses pada data kependudukan, yang terdapat dalam sistem P-Care BPJS, yang terhubung dengan aplikasi PeduliLindungi.

Sehingga HH dapat membuat sertifikat vaksin secara ilegal, yang terkoneksi dengan aplikasi PeduliLindungi. 

Baca Juga: Hati-hati, Uang Palsu Beredar di Denpasar, BI Bali Sebut Kebanyakan Pecahan Rp 50.000

“Kemudian pelaku kedua dengan inisial HH, ini yang staf pada tata usaha di Kelurahan Kapuk Muara, umur 30 tahun, pendidikan SD. Modus daripada pelaku kedua adalah, saudara HH membuat sertifikat vaksin pada sistem P-Care BPJS yang terkoneksi dengan aplikasi PeduliLindungi tanpa melalui prosedur yang ditentukan,” terang Fadil, Jumat (03/09/2021). 

Sementara itu FH dalam kasus ini, memiliki peran dalam memasarkannya ke masyarakat melalui jejaring sosial facebook, dan menjualnya dengan harga Rp. 370.000,00 untuk satu sertifikat vaksin ilegal, dan dari pengakuan kedua orang tersangka, sejauh ini mereka telah berhasil menjual 93 sertifikat vaksin ilegal. 

Selain mengamankan dua orang tersangka, pihak Ditreskrimsus Polda Metro Jaya juga telah mengamankan dua orang pembeli sertifikat vaksin ilegal tersebut, dan saat ini berstatus sebagai saksi.

Baca Juga: Dua Tersangka Tindak Pidana Bea Cukai Diserahkan ke Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara

Mereka adalah AN dan BI, yang keduanya merupakan karyawan swasta. Alasan mereka membeli sertifikat vaksin ilegal ini adalah agar mereka bebas melakukan perjalanan, walaupun belum mendapatkan vaksinasi. 

“Dua orang pengguna atau pemesan juga berhasil ditangkap, yang pertama saksi atas nama AN umur 21 tahun, karyawan swasta, tinggal di daerah Pamulang. Kedua saudara BI umur 30 tahun, karyawan swasta, tinggal di daerah Serang Baru, Bekasi Kabupaten. Kedua saksi ini berperan membeli sertifikat tanpa di vaksin,” ujar Fadil, Jumat (03/09/2021). 

Oleh Kepolisian, kedua orang pelaku dikenai dengan Pasal 30 dan 32, UU No.19 Tahun 2016 dengan hukuman maksimal 6 tahun penjara dan denda 600 juta rupiah. 

Baca Juga: Awas Masker Palsu Beredar di Pasaran, Simak 3 Cara Membedakannya

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm