Bedasar Enam Indikator Asesmen Kemenkes, Surabaya Masuk Level Satu PPKM

16 September 2021 19:25 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi ( Koleksi Pribadi)

Surabaya, Sonora.ID – Asesmen situasi Covid-19 yang dirilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per tanggal 14 September 2021, Kota Surabaya telah ditetapkan berstatus level satu.

Penetapan ini berdasarkan hasil  penilaian dari enam indikator yang masing-masingnya telah memadai.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengaku bersyukur lantaran Kota Pahlawan telah berstatus level satu. Menurutnya, dari enam indikator penilaian asesmen Covid-19 Kemenkes, Kota Surabaya telah  memadai.

"Alhamdulillah dari hasil asesmen Kementerian Kesehatan, Surabaya hari ini masuk ke  level 1. Dari enam indikator itu, kita semuanya sudah memadai," kata Eri di Balai Kota  Surabaya," Kamis (16/09/2021).

Enam indikator penilaian itu, terbagi menjadi Transmisi Komunitas dan Kapasitas Respon. Untuk  Transmisi Komunitas, kasus konfirmasi per 100.000 penduduk di Surabaya saat ini 8,81 (tingkat 1).  Lalu, Rawat Inap Rumah Sakit per 100.000 penduduk saat ini 3,43 persen (tingkat 1). Kemudian,  angka kematian per 100.000 penduduk, berada di angka 0,65 (tingkat 1).

Sedangkan Kapasitas Respon, terdiri dari testing - % Positive Rate per Minggu di Surabaya di angka  0,41 (memadai). Selanjutnya, tracing – rasio kontak erat/kasus konfirmasi per Minggu sekarang di  angka 20,71 (memadai). Kemudian untuk treatment - Bed Occupancy Rate (BOR) per Minggu  sekarang di angka 14,54 (memadai).

Baca Juga: Kepedulian Pembaca Kompas untuk Siswa MBR di Surabaya Melalui Bantuan Beasiswa Pendidikan

Oleh sebab itu, Wali Kota Eri menyampaikan terima kasih kepada masyarakat, stakeholder maupun  seluruh elemen di Kota Surabaya. Sebab, berkat gotong-royong dan kerja keras bersama Kota  Surabaya bisa berada di level satu sesuai asesmen situasi Covid-19 Kemenkes.

"Alhamdulillah matur nuwun (terima kasih) semua warga Surabaya. Ini berkat perjuangan njenengan  (anda) semua, termasuk stakeholder. Saya haturkan (ucapkan) banyak terima kasih, ayo kita jaga  level 1 ini sehingga Surabaya bisa terus berkembang," tuturnya.

Meski telah berstatus level satu berdasarkan asesmen situasi Covid-19 Kemenkes, namun dalam  Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) No 42 Tahun 2021, Kota Surabaya masih berada di  level 3. Alasannya, karena Surabaya memiliki keterkaitan dengan wilayah aglomerasi (Surabaya,  Gresik, Sidoarjo).

"Insya Allah aturan Kemendagri yang baru itu juga ditambah terkait capaian  vaksinasi," kata Eri.

Ia menjelaskan, dalam aturan Inmendagri yang baru itu, total capaian vaksinasi dosis satu dan  vaksinasi dosis satu lanjut usia (lansia), juga menjadi salah satu indikator penilaian level. Untuk  penurunan level kabupaten/kota dari level dua  menjadi level satu, capaian total vaksinasi dosis satu minimal  70 persen dan capaian vaksinasi dosis satu  lansia di atas 60 tahun minimal sebesar 60 persen.

Baca Juga: Terverifikasi Melalui Usul Bansos, 6.187 Warga Surabaya Akan Terima Bantuan

"Vaksinasi dosis 1 di Kota Surabaya telah mencapai 101,32 persen, sedangkan vaksinasi dosis 2  mencapai 64,67 persen. Kemudian, untuk dosis 1 lansia mencapai 90,10 persen dan dosis 2  mencapai 78,76 persen," ungkap Wali Kota.

Meski secara aturan Inmendagri capaian vaksinasi di Kota Surabaya telah memenuhi, namun status  level yang dirilis Inmendagri, Surabaya masih berada di level 3. Ini dikarenakan wilayah aglomerasi  juga menjadi indikator penilaian. Artinya, capaian vaksinasi di wilayah Surabaya Raya (Surabaya,  Gresik dan Sidoarjo) juga menjadi indikator penurunan level.

Oleh sebab itu, Wali Kota Eri menyatakan, telah berkoordinasi dengan Bupati Gresik dan Sidoarjo  untuk membantu percepatan pelaksanaan vaksinasi. Baginya, wilayah Surabaya Raya ini saling  keterkaitan dan tidak bisa dipisahkan.

"Kami juga koordinasi dengan Gresik dan Sidoarjo, karena kita aglomerasi. Sehingga kita akan  bantu kesana nakesnya (tenaga kesehatan) dengan vaksin yang mungkin akan ditambahkan oleh  Kemenkes. Saya yakin, tidak lama (capaian vaksin) aglomerasi ini. Karena Surabaya bergantung  pada Gresik, Sidoarjo dan sebaliknya," ungkap Eri.

Meski demikian, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini  kembali mengajak masyarakat maupun seluruh elemen agar berjuang bersama mewujudkan zona  hijau. Ia berharap, dalam waktu singkat, Surabaya bisa segera berada di zona hijau, sehingga  kehidupan maupun roda perekonomian dapat kembali normal.

"Terima kasih warga Surabaya. Kita terus berjuang bersama agar bisa zona hijau, harus kita  wujudkan dalam waktu tidak lama. Agar ekonomi Surabaya bangkit dan semua normal kembali.  Sehingga kebahagiaan warga Surabaya terwujud dan tidak lagi terhambat Covid-19," pungkasnya.

Baca Juga: Ini Dia Segudang Manfaat Coklat Buat Rambut Kamu, Yuk Cek!

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm