Peluang Kopi Sumsel Menembus Pasar Nasional dan Internasional

4 Oktober 2021 19:45 WIB
Ilustrasi kopi
Ilustrasi kopi ( Pixabay)

Palembang, Sonora.ID - Ketua Dewan Kopi Sumsel, M. Zein Ismed kepada Sonora FM Palembang (30/09/2021) mengatakan bahwa tren perkopian di Sumsel semakin positif dari sisi hulu dan hilir.

Di hulu budidaya semakin baik pencapaiannya, di hilir semakin banyak bermunculan kafe-kafe dan industri perkopian yang semakin berkembang.

"Perkembangannya mencapai 1000 %. kafe-kafe tumbuh di tengah kota maupun pinggiran. dulu 20-an sekarang 200-an kafe, perkembangan kopi Sumsel lebih baik," ujarnya.

Baca Juga: Filosofi Kopi: Kolaborasi hingga Ekspansi Guna Memajukan Perkopian Indonesia

Selama pandemi, sebagian aktifitas kafe tutup dan berdampak pada penyerapan kopi dari petani.

Tren ini terjadi diseluruh Indonesia bukan hanya di Sumsel.

Sumsel merupakan sentra perkebunan kopi terbesar di Indonesia.

Daerah penghasil kopi di Sumsel antara lain Oku selatan, Empatlawang, Lahat, Pagaralam, Musirawas.

Baca Juga: Ada Dampak Positif dari Pandemi Covid-19 terhadap Pengusaha Kopi di Sumsel?

Kekurangan kopi di Sumsel adalah kurang dikenal padahal banyak sentra penghasil kopi.

"Kopi sumsel banyak berjenis robusta. kendalanya banyak kebun kopi yang sudah tua sehingga produktifitas rendah antara 0,6 hingga 0,9 ton hektar pertahun. dibandingakan negara lain seperti vietanam diatas 3 ton hektar per tahun. hal ini tentu berdampak pada pendapatan petani," tukasnya.

Pemasaran kopi Sumsel saat ini lebih banyak ke daerah propinsi tetangga seperti Lampung dan sebagian ke Jawa dan Sumatera Utara.

Baca Juga: Hari Kopi Internasional, Ngopiin Indonesia Bersama Filosofi Kopi

Untuk eskpor saat ini masih terganggu akibat beberapa negara menerapkan lockdown akibat pandemi.

Kopi Sumsel memiliki keunikan karena memiliki rasa tersendiri dan bebas campuran.

Petani sumsel adalah petani rakyat bukan perkebunan, perlu ada campur tangan pemerintah agar kopi Indonesia menempati peringkat pertama dunia.

Harga kopi saat ini meningkat karena persoalan dunia. Brazil mengalami masalah cuaca dan gangguan panen.

Baca Juga: Ngopi Bareng Meriahkan Hari Kopi Sedunia di Makassar

Vietnam mengalami lockdown akibat pandemi, Columbia mengalami banjir.

Produksi Indonesia cukup stabil dan terdapat peluang, hanya saja pandemi yang masih berlangsung menjadi salah satu hambatan.

"Harapannya pejabat-pejabat Sumsel ikut mempromosikan kopi Sumsel karena kualitas nya bagus dan bisa bersaing dengan kopi dari daerah lain," tutupnya.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm