Irene Sukandar dan Pelajaran Hidup dari Permainan Catur

16 November 2021 12:50 WIB
Irene Sukandar saat berbincang dengan Pemimpin Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho dalam BEGINU S2 E13: Irene Sukandar, Dewa Kipas, Menjadi Atlet, dan Pelajaran Hidup dari Catur.
Irene Sukandar saat berbincang dengan Pemimpin Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho dalam BEGINU S2 E13: Irene Sukandar, Dewa Kipas, Menjadi Atlet, dan Pelajaran Hidup dari Catur. ( BEGINU by Kompas.com)

Badai dalam kehidupan, apapun bentuknya, pasti akan menghantam tanpa bisa dihindari. Apa yang perlu dipersiapkan setiap orang adalah cara untuk menyikapinya dengan bijak.

Selain melalui alkitab, buku, atau referensi bacaannya, Irene menyadari bahwa catur adalah salah satu sarana untuk belajar mengenai hidup.

Dalam pertandingan catur yang terselenggara hingga sembilan babak atau lebih, seorang pemain yang kalah di babak sebelumnya sangat jarang untuk digugurkan.

Pemain akan tetap bertanding di babak-babak lain untuk mendapat akumulasi skor akhir. Jika kalah di babak tertentu, terang Irene, pemain harus tetap menghadapi lawan di babak lainnya.

Bagaimana menghadapi permainan baru tanpa berlarut-larut dalam kegagalan di babak sebelumnya adalah hal yang patut dikuasai setiap pemain, setidaknya Irene. Inilah yang membuat ia dapat segera bangkit (comeback) di babak-babak setelah kekalahannya.

“Apa yang sudah selesai, ya sudah. Kita fokus ke babak yang baru dan nanti kalau pertandingan ini sudah selesai, baru kita analisa apa yang terjadi di kekalahan tersebut,” sebut Irene.

Atlet yang juga mengantongi gelar pecatur laki-laki “Master International” ini beranggapan bahwa dalam hidup tidak semua upaya akan selalu mencapai keberhasilan. Jika terlalu sibuk dengan kegagalan di masa lalu, maka akan sulit untuk menghadapi masa depan.

Berpikir sebelum bertindak

Suatu pelajaran yang juga diperoleh dari catur, bagi Irene, adalah bagaimana berpikir sebelum berbicara atau bertindak; berpikir secara terstruktur. Melalui catur, ia menanamkan pada dirinya untuk selalu bervisi ke depan.

“Di belakang buah catur itu kita manajer. Membawahi beberapa buah-buah tersebut yang cara jalannya beda, karakteristiknya beda, tapi harus sinkron seperti itu,” ucap Irene, yang dilanjut dengan mengamini perkataan bahwa seorang pecatur adalah sosok yang cocok untuk menjadi pemimpin dan perencana.

Akan sangat baik bagi seorang pemain catur untuk memiliki kemampuan dalam memahami atau merekognisi pola (pattern recognition). Ada begitu banyak cara untuk menguasai catur, tetapi bagi Irene, pattern recognition adalah salah satu kepiawaiannya.

Baca Juga: Giring Ganesha: dari Musisi, Kini Bergelut di Politik

Halaman Berikutnya
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm