Bagikan :
Sonora.ID - Dengan perkembangan dan kemudahan internet, segala bentuk informasi sangat mudah untuk diakses dan diterima oleh pengguna internet tersebut.
Sayangnya, tidak semua informasi yang disajikan oleh media sosial adalah informasi yang berbau positif, tak sedikit juga informasi yang terkait dengan kasus-kasus kejahatan, hal yang membuat kecemasan muncul secara berlebihan, bahkan bully pun bisa dilakukan melalui media sosial.
Tak memandang ketenaran dan apapun, hal baik dan buruk ini bisa dirasakan oleh semua orang, termasuk artis atau public figure.
Tekanan yang luar biasa bisa menyebabkan orang tersebut memutuskan untuk mengakhiri hidupnya, seperti yang terjadi pada beberapa public figure asal Korea Selatan yang mengakhiri hidupnya diduga karena kerap mendapatkan komentar buruk.
Angka kasus bunuh diri menjadi salah satu angka yang mendapatkan sorotan, karena jumlahnya yang mengalami peningkatan.
Dikutip dari Kompas.com, ternyata kegiatan yang satu ini adalah salah satu bentuk dari gangguan mental yang sayangnya bisa menular.
Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Berdasarkan keterangan dari Peneliti Kesehatan Mental sekaligus Pendiri Emotional Health for All, Dr. Sandersan Onie dalam diskusinya menyatakan bahwa data saat ini menunjukkan bahwa ketika seseorang terekspos kasus bunuh diri, mereka juga berisiko lakukan hal yang sama.
Baca Juga: Sempat Gagal Masuk UI, Febby Rastanty Ngaku Hampir Bunuh Diri
Kondisi yang satu ini bisa terjadi khususnya ketika orang tersebut tereskpos kasus bunuh diri, yang pelakunya sangat dekat dengan mereka.
Dengan kata lain, pihaknya menegaskan bahwa bunuh diri dianggap bisa membentuk pola pikir bahwa tindakan itu menjadi solusi dari permasalahan yang sedang dihadapi.
“Maksudnya bunuh diri itu seolah perkara yang mudah dan ringan saja untuk dilakukan,” tegas Onie.
Berkaca dari banyaknya kejadian bunuh diri, sebenarnya ada beberapa faktor seseorang mengakhiri hidupnya:
Baca Juga: Pernah Gagal Menikah, Edho Zell: Gue Depresi hingga Mau Bunuh Diri
