Sonora.ID - Hingga detik ini, serangan jantung masih menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Ini disebabkan oleh minimnya kesadaran masyarakat Indonesia dengan gejala serangan jantung yang sering kali menimbulkan rasa tidak nyaman dan nyeri di area dada.
Biasanya, masyarakat Indonesia mengaitkan rasa tidak nyaman dan nyeri di area dada dengan penyakit lain, seperti asam lambung. Padahal, hal tersebut bisa saja sinyal dari serangan jantung.
Oleh karena itu, masyarakat Indonesia yang memang minim kesadaran dengan gejala serangan jantung pun harus mengetahui cara mencegah si silent killer tersebut datang.
Terdapat 5 cara mencegah serangan jantung yang sangat mudah untuk diterapkan agar nyawa tidak terancam oleh si silent killer.
Baca Juga: Profil Singkat Hanna Kirana, Aktris Muda yang Wafat Akibat Gagal Jantung
1. Berolahraga
Pola hidup yang berubah akibat kemajuan teknologi, terlebih akibat adanya pandemi, membuat sebagian besar masyarakat lebih banyak menghabiskan waktunya dengan duduk.
Faktanya, kurang gerak dapat membuat seseorang mengalami serangan jantung karena tekanan darah dan detak jantung yang tidak stabil.
Berdasarkan studi yang dilakukan pada 20.000 pria Swedia, risiko serangan jantung dapat berkurang sebanyak 3% pada seseorang yang rutin berolahraga.
Jenis olahraga aerobik menjadi pilihan terbaik karena dapat membuat tekanan darah dan denyut jantung menjadi stabil.
Baca Juga: Sebelum Terlambat Kenali Penyebab dan Pencegahan Gagal Jantung
2. Mengatur Pola Makan dan Mengelola Stres
Pola makan sering kali diabaikan oleh banyak orang dan menganggap semua jenis makanan dapat dikonsumsi karena merasa masih muda.
Padahal, jenis makanan tertentu memiliki kalori dan lemak yang terlalu banyak, sehingga dapat membuat arteri menyempit akibat timpukan lemak. Sehingga, aliran darah pun terganggu.
Selain itu, stres yang tidak dikelola dengan baik juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena serangan jantung.
Oleh karena itu, mengatur pola makan dengan jenis makanan tinggi serat dan rendah kalori adalah cara terbaik untuk mengurangi risiko serangan jantung.
Selain itu, mengelola stres dengan menghabiskan waktu bersama keluarga atau teman dapat menurukan kadar LDL yang menyebabkan arteri tersumbat.
Baca Juga: 4 Gejala Umum Gagal Jantung, Wajib DIketahui dan Diwaspadai!
3. Check Up Rutin Tekanan Darah
Banyak sekali yang menyepelekan untuk melakukan check up rutin tekanan darah karena satu berbagai hal.
Kenyataannya, tekanan darah yang terlalu tinggi dapat meningkatkan risiko seseorang terkena serangan jantung dan stroke.
Oleh karena itu, lakukan check up rutin tekanan darah dan pastikan angka tekanan darah berada di bawah 120/80 mmHg.
4. Tidur
Merujuk pada jurnal yang diterbitkan oleh American College of Cardiology (2019), seseorang dengan waktu tidur kurang dari 6 jam sehari memiliki risiko terkena serangan jantung lebih tinggi, yaitu sekitar 20%.
Ini menujukkan bahwa kekurangan tidur dapat menyebabkan seseorang terkena serangan jantung di kemudian hari.
Tetapi, jam tidur berlebihan pun tidak dianjurkan oleh para ahli medis. Dalam jurnal yang sama, seseorang dengan waktu tidur lebih dari 9 jam sehari memiliki risiko serangan jantung sebesar 34%.
5. Berhenti Merokok
Rokok tampaknya sudah menjadi lifestyle yang wajib dilakukan oleh masyarakat Indonesia saat ini.
Seharusnya, hal ini wajib menjadi perhatiaan lebih karena kandungan rokok dapat meningkatkan risiko seseorang terkena serangan jantung.
Baik perokok aktif maupun pasif memiliki risiko yang sama karena kandungan yang ada pada rokok beserta asapnya sangat berbahaya bagi kesehatan jantung.
Baca Juga: Profil Singkat Hanna Kirana, Aktris Muda yang Wafat Akibat Gagal Jantung