Pontianak, Sonora.ID - Pemerintah Kota Pontianak memutuskan untuk kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bagi anak sekolah dengan kapasitas 50 persen.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan kegiatan PTM masih dimonitoring dan selalu dipantau.
Menurutnya, bagi sekolah yang muridnya sudah divaksin minimal 80 persen, PTM bisa dilakukan dengan kapasistas 100 persen.
“PTM kita masih minitoring. Kalau ada sekolah yang aman silakan, tapi kita pastikan kalau muridnya sudah banyak yang vaksin minimal 80 persen, mungkin bisa 100 persen untuk PTM,” kata Edi, pada Rabu (9/2).
Ia mengungkapkan, saat ini masih banyak orang tua yang tidak mengizinkan anaknya untuk sekolah secata tatap muka dan lebih memilih daring.
Baca Juga: Vaksinasi Siswa di Palembang Belum 100 Persen, Kadisdik : Masih Adanya Stigma Negatif Tentang Vaksin
“Ada orang tua yang tidak mau anaknya sekolah dulu maunya daring. Ada yang udah sebagian besar vaksin, ada yang belum. Kita masih melihat apakah Omicron ini membahayakan seperti Delta atau tidak. Kalau yang flu tidak kita izinkan untuk sekolah,” ujarnya.
Meski kota Pontianak masuk PPKM level 2, namun pemberlakukan PTM 50 persen tetap dilakukan untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 di Pontianak.
Hal ini sejalan dengan Surat Edaran Mendikbud Ristek Nomor 2 Tahun 2022 tentang Diskresi Pelaksanaan Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19. Surat itu diteken langsung oleh Mendikbud Ristek Nadiem Makarim pada 2 Februari 2022.
“Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas dapat dilaksanakan dengan jumlah peserta didik 50 persen dari kapasitas ruang kelas pada satuan pendidikan yang berada di daerah dengan PPKM level 2,” tulis Nadiem dalam surat edaran.
Selain itu, Nadiem menuliskan, orang tua juga memiliki kewenangan untuk mengizinkan anaknya melakukan PTM terbatas.
Baca Juga: Jakarta PPKM level 3, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Masih Dilakukan 50%
“Orang tua atau wali peserta didik diberikan pilihan untuk mengizinkan anaknya mengikuti PTM Terbatas atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ),” tulisnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Erna Yulianti menerangkan, sampai saat ini pihaknya masih melakukan swab acak di sekolah-sekolah yang ada di Pontianak.
“Kemarin kami sudah melakukan swab di beberapa sekolah berdasarakan koordinasi dengan Dinas Pendidikan, kita ambil sekolah di 5 kecamatan. Itu terus kita lakukan,” ungkap Erna.