Sepak Bola Api Tradisi Para Santri di Lereng Gunung Merbabu Boyolali  

9 April 2022 11:50 WIB
Sepak bola api.
Sepak bola api. ( )

Boyolali, Sonora.ID - Dinginnya malam di kaki Gunung Merapi Merbabu memang cukup dingin. Hal itu tak cukup membuat santri Pondok Pesantren Al Huda Doglo Boyolali malas.

Para santri selalu bersemangat mengikuti pengajian kitab emas di pondok pesantren, bahkan ada santri yang terlihat mengantuk. Rasa kantuk murid itu langsung berubah menjadi semangat membara ketika pelajaran buku emas selesai.

Acara sepak bola yang ditunggu-tunggu akan segera dimulai. Para siswa segera bergegas masuk ke kamar untuk berganti pakaian.

Mereka kemudian berjalan menuju halaman pondok pesantren yang cukup besar. Belum lagi alat-alat berbentuk kelapa yang masih ada di penangas minyak sudah dibawa. Itu benar, sepak bola pelajar lebih dari sekedar sepak bola.

Karena bolanya bukan plastik, bola sepak ini terbuat dari batok kelapa yang dikeringkan. Kemudian direndam dalam minyak tanah, peluru kemudian dinyalakan. Bola api siap dimainkan.

Baca Juga: 7 Narapidana Kabur di Lapas Polsek Boyolali, Kapolres: 3 Sudah Ditangkap

Game Sepak Bola Api ini seperti sepak bola pada umumnya. Permainan ini dimainkan oleh dua tim dengan menggunakan bola api. Aturan permainan ini juga hampir sama dan tidak jauh berbeda dengan permainan sepak bola pada umumnya.

Bawa bola ke gawang. Siapa pun yang memiliki paling banyak, tim itu menang. Permainan sepak bola ini biasanya dimainkan pada malam hari setelah santri mengaji.

Bola api ini tampak bersinar di malam yang gelap. Permainan ini membutuhkan keberanian dan kekuatan karena resiko cedera yang cukup tinggi.

Pada hakikatnya, kalau tidak hati-hati sangat cenderung melepuh karena panasnya bola api. Oleh karena itu sebelum membuat game ini, Dzikir Tahlid munajat untuk meminta keamanan. Nailil Huda salah satu manajer mengatakan doa sebelum melakukan kegiatan ini sangat penting.

Karena bola dan api yang keras sangat berbahaya.

"Alhamdulillah mendirikan doa Kyai. Tak satu pun dari kami terluka saat memainkan bola api ini," katanya.

Diakuinya, bola api ini sering dimainkan mahasiswa untuk mengusir kebosanan. Dia menyimpulkan: Sepak bola adalah bentuk hiburan, apalagi sepak bola api merupakan tradisi yang tidak boleh ditinggalkan dan hilang begitu saja. Selayaknya sebagai santri harus terus melestarikan budaya Indonesia.

EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm