Usai Tim Liputan Mudik Gesit KompasTV, Walikota Hendi Titip Pesan untuk Pemudik!

22 April 2022 20:20 WIB
Wali Kota Semarang melepas tim liputan mudik gesit Kompas TV
Wali Kota Semarang melepas tim liputan mudik gesit Kompas TV ( Dok. Pribadi Victor Yoga W)

Semarang, Sonora.ID - Walikota Semarang, Hendrar Prihadi melepas tim liputan Mudik Gesit Kompas TV Biro Jawa Tengah, di halaman Balai Kota Semarang (Jumat, 22/4).

Sebanyak dua belas personil Kompas TV Jawa Tengah akan memantau dan melaporkan situasi arus lalu lintas pemudik di sejumlah titik di kota Semarang, di antaranya di Mangkang, Tol Kali Kangkung, dan Banyumanik.

Hendi, panggilan akrab Hendrar Prihadi, berharap keberadaan Tim Liputan Mudik Gesit Kompas TV di lokasi-lokasi padat lalu lintas dan pemudik dapat membantu masyarakat dalam mendapatkan informasi mengenai situasi arus mudik.

Baca Juga: Lebaran Sebentar Lagi, Simak 5 Tips Mudik Naik Motor Ini, Aman dan Nyaman sampai Tujuan!

Selain itu, Hendi juga menitip sejumlah pesan kepada para pemudik, baik yang akan meninggalkan Semarang maupun yang akan datang ke Kota Lumpia pada masa arus mudik Lebaran tahun ini.

Hendi mengaku telah membuat surat edaran kepada warga Semarang yang hendak meninggalkan rumah dalam jangka waktu cukup lama, agar dapat ‘menitipkan’ rumahnya pada ketua RT hingga polsek terdekat.

Hal ini agar keberadaan rumah-rumah yang ditinggalkan penghuninya sementara waktu ini dapat tetap aman dan terawasi.

Selain itu, walikota juga berharap warga masyarakat memperhatikan kondisi rumah sebelum ditinggal mudik.

“Perhatikan kondisi listrik, kompor, gas elpiji. Jangan sampai terjadi lagi hal-hal seperti ditinggal mudik, pulang-pulang rumahnya sudah terbakar gara-gara lupa mematikan gas elpiji atau listriknya korsleting,” kata Hendi.

Baca Juga: Arus Mudik Lebaran, Exit Tol Kartasura Diprediksi Padat Kendaraan

Sementara itu, untuk pemudik yang hendak masuk ke kota Semarang, Hendi mengaku pihaknya siap menyambut dengan suka cita.

“Kami memahami sekali bahwa selama dua tahun teman-teman tidak bisa Lebaran di kampung halaman di Semarang. Maka Alhamdulillah begitu Bapak Presiden memperbolehkan mudik, kita akan sambut mereka,” tuturnya.

Tak hanya kampung-kampung yang diminta ditata oleh Hendi dalam rangka menyambut pemudik, namun tempat wisata maupun pusat-pusat kuliner juga diminta mempersiapkan diri.

“Jangan sampai pemudik mendapat kesan Semarang kotor dan kumuh,” tegas Hendi.

Selain itu, untuk mencegah penularan Covid-19 pada saat mudik Lebaran, pemkot Semarang juga terus mendorong pelaksanaan vaksin booster, baik bagi warga Semarang maupun bagi pemudik yang datang ke Semarang.

Diketahui, capaian vaksinasi Covid-19 saat ini telah di atas 100% untuk vaksin I dan II, namun baru di kisaran 35% untuk vaksin booster.

Untuk itu, menurut Hendi, pihaknya terus menggenjot program vaksin booster siang dan malam.

Sementara itu, demi memberikan informasi terkini tentang situasi arus mudik di kota Semarang dan Jawa Tengah, tim Mudik Gesit Kompas TV biro Jawa Tengah telah siap memantau di sejumlah titik krusial.

Kepala Biro Kompas TV Jawa Tengah, Andi Dewanto mengatakan,

“Tim liputan Mudik Gesit Kompas TV tidak hanya stand-by di sejumlah titik pintu masuk Semarang, tapi juga siap mobile manakala ada kejadian penting yang perlu disampaikan segera.”

Sementara itu, menurut Producer Executive Kompas TV Jawa Tengah, Agus Sutiyono, pihaknya menurunkan tak kurang 12 jurnalis ditambah sejumlah kontributor di sejumlah daerah untuk memantau pelaksanaan mudik di seluruh Jawa Tengah.

“Agar masyarakat selalu mendapat informasi ter-update dari KompasTV,” tandasnya.

Baca Juga: Hindari Kemacetan, Warga Palembang Dihimbau Tidak Mudik Secara Serempak

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm