Lewat Inovasi Smart Village, Pemkab Tulangbawang Barat Percepat Penurunan Stunting

19 Juli 2022 10:30 WIB
Pemkab Tulangbawang Barat percepat penurunan stunting lewat program desa cerdas (smart village) dan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil dan balita
Pemkab Tulangbawang Barat percepat penurunan stunting lewat program desa cerdas (smart village) dan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil dan balita ( Media Center BKKBN)

Sonora.ID - Pemerintah Kabupaten Tulangbawang Barat terus melakukan berbagai inovasi untuk upaya percepatan penurunan stunting. Melalui program desa cerdas (smart village) dan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil dan balita, Pemkab Tulangbawang Barat optimistis target prevalensi stunting 14% pada 2024 bakal dicapai.

Hal tersebut disampaikan Penjabat (Pj) BUpati Tulangbawang Barat Zaidirina dalam audiensi dengan jajaran pimpinan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Sekretariat Stunting di Jakarta, Senin (18/07/2022).

“Kami berupaya sekuat tenaga dan berkomitmen kuat untuk percepatan penurunan stunting dan mencapai target 14 persen pada tahun 2024,” kata Zaidirina dalam audiensi yang dihadiri Direktur Advokasi dan Hubungan Antar Lembaga BKKBN Wahidah, Direktur Bina Ketahanan Remaja BKKBN Viktor Palembong, Sub Koordinator Biro Perencanaan BKKBN Eko, serta Staf Ahli Sekretariat Stunting dr. Lucy Widasari.

Menurut Zaidirina, upaya penurunan stunting yang saat ini dilakukan adalah dengan mengembangkan program smart village dan pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan menyusui serta balita.

Baca Juga: BKKBN Provinsi Riau bersama Universitas Riau Launching Mahasiswa Peduli Stunting

“Jadi orang-orang yang datanya ada di smart village yang perlu dibantu misal, potensi stunting, miskin, datanya ada di smart village. Kemudian kita punya kartu untuk nanti bisa ambil telur dan sebagainya tinggal tap nanti masuk datanya ke smart village,” ujar Zaidirina.

Berdasarkan data di smart village, saat ini ada sebanyak 21.786 balita di Kabupaten Tulangbawang Barat. Dari jumlah itu yang stunting sebanyak 1.185 balita. 

Zaidirina mengatakan, ada 93 desa di wilayah Kabupaten Tubaba dan semuanya telah terintegrasi dengan smart village.

Selanjutnya dengan menggunakan angaran dana desa, Pemkab Tulangbawang juga sudah memberikan PMT kepada keluarga berisiko stunting dan balita stunting. Paket PMT itu berupa susu, telur puyuh, dan sayuran.

“Kami punya slogan nenemo yakni nemen, nedes, dan nerimo,” kata Zaidirina. 

Halaman Berikutnya
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm