Data Sementara, Program Imunisasi Balita di Surabaya Capai 82,3 Persen

12 September 2022 19:00 WIB
Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Surabaya, Rini Indriyani saat memberikan  imunisasi pada anak-anak di puskesmas.
Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Surabaya, Rini Indriyani saat memberikan imunisasi pada anak-anak di puskesmas. ( Diskominfo Surabaya)

Surabaya, Sonora.ID - Data per 8 September 2022 Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya dalam pencapaian target proyeksi cakupan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) mencatat cakupan BIAN kampanye MR (Campak Rubella) di Kota Pahlawan mencapai 82,34 persen dari minimal 95 persen yang harus dicapai.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, BIAN di Surabaya telah mencapai 82,34 persen atau 144.415 anak.

Sedangkan proyeksi BIAN di Surabaya yang ditetapkan Pusdatin Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebanyak 175.384 sasaran.

"Dari target proyeksi 175.384 (sasaran), kita sudah mencapai 82,34 persen. Harapannya untuk sisa waktu sampai Selasa, 13 September 2022, kita bisa mengejar ketinggalan dan menambah angka agar bisa naik," kata Nanik saat menggelar konferensi pers di Gedung eks Humas Pemkot Surabaya, Jumat (09/09/2022).

Ia juga menjelaskan, bahwa pelaksanaan BIAN di Kota Surabaya telah dimulai sejak 1-31 Agustus 2022 dengan sasaran anak usia 9-59 bulan.

Sekarang ini, kata dia, pelaksanaan BIAN oleh provinsi diperpanjang mulai tanggal 1-13 September 2022.

"Untuk Imunisasi Kejar OPV di Kota Surabaya sampai 8 September 2022, sudah mencapai 6.603 cakupan atau 99,7 persen dari total jumlah sasaran riil sementara 6.622," jelasnya.

Sedangkan Imunisasi Kejar IPV di Kota Surabaya sampai tanggal 8 September 2022, kata Nanik, sudah mencapai 8.929 cakupan atau 97, 09 persen dari jumlah sasaran riil sementara 9.197.

Sementara itu, untuk Imunisasi Kejar DPT-HB-Hib, cakupan hingga 8 September sudah mencapai 11.390 atau 99,77 persen dari jumlah sasaran riil sementara 11.416.

Baca Juga: Capaian Vaksinasi BIAN di Jakarta Lebih dari 90%

"Kita memang berusaha saat ini di perpanjangan waktu sampai 13 September, untuk mengejar target provinsi yang sudah ditetapkan untuk Kota Surabaya," tegasnya.

Menurut ia, ada sejumlah kendala yang membuat target proyeksi BIAN di Kota Pahlawan belum tercapai. Di antaranya adalah masih adanya orang tua yang takut anaknya divaksin. Juga, kendala soal warga yang domisilinya tidak sesuai dengan identitas pada Kartu Tanda Penduduk (KTP).

"Domisilinya sudah kita datangi wilayah tersebut, memang anaknya tidak ada. Jadi banyak kasus seperti itu, karena ini kan proyeksi yang menentukan dari Kemenkes," katanya.

Meski begitu, Nanik memastikan, pihaknya akan terus berusaha mensinkronisasi proyeksi data 175.384 sasaran dari Pusdatin Kemenkes.

Termasuk pula mencari data riil di lapangan jumlah balita di Kota Surabaya. Bahkan pula, pihaknya juga melakukan door to door ke lapangan untuk menggeber imunisasi BIAN.

"Kita juga berusaha mencari data di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil). Jadi, nanti akan kita sandingkan dengan data proyeksi ini, mudah-mudahan capaiannya bisa tinggi," jelas Nanik.

Akan tetapi, Nanik sendiri juga mempertanyakan terkait proyeksi BIAN di Kota Surabaya yang mencapai 175.384 sasaran. Padahal, data riil Dinkes Surabaya di lapangan, jumlahnya sekitar 145 ribu sasaran. Namun demikian, ia tetap memastikan bakal terus berupaya mencapai target proyeksi hingga tanggal 13 September 2022.

"Jadi kita berusaha cari data anak itu sampai dengan sweeping door to door. Ada beberapa orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi, tapi kita pelan-pelan tetap memberikan pengertian bahwa imunisasi ini aman untuk anak," tuturnya.

Tak hanya itu, Nanik menyatakan, bahwa untuk mencapai target proyeksi BIAN, Dinkes Surabaya telah menerapkan sejumlah strategi percepatan.

Baca Juga: Bulan Imunisasi Anak, Gubernur Anies: Bukan Sekadar Sukseskan Program

Salah satunya melakukan penjaringan sasaran yang belum imunisasi melalui jejaring layanan kesehatan, seperti Palang Merah Indonesia (PMI) Dokter Praktek Mandiri (DPM), Klinik dan Rumah Sakit.

Selain itu, Nanik juga mengungkapkan, bahwa pihaknya telah berkolaborasi dengan civitas akademika dalam menggerakkan dan mobilisasi sasaran ke layanan BIAN.

"Kita juga melibatkan peran aktif mitra swasta dalam support imunisasi BIAN melalui dukungan promosi, fasilitas, dan pemberian stimulus berupa bingkisan bagi sasaran pada layanan BIAN di Surabaya," pungkasnya. 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm