Imbas Kenaikan BBM, Harga Ayam di Banjarmasin Tak Terbendung

19 September 2022 15:15 WIB
Pedagang ayam di Banjarmasin
Pedagang ayam di Banjarmasin ( Smart FM Banjarmasin / Juma)

Banjarmasin, Sonora.ID - Kenaikan harga BBM, tampaknya sudah benar-benar berimbas pada sejumlah harga komoditas kebutuhan pokok di Banjarmasin.

Ayam pedaging atau ayam potong misalnya, yang dalam beberapa waktu belakangan harganya sudah naik cukup drastis.

Setidaknya itulah pengakuan Lalita, seorang warga komplek Rahayu, Kec. Banjarmasin Timur, saat membeli ayam di pasar Kesatrian, di jalan Veteran.

"Ayam yang paling besar harganya sudah Rp60 ribu, dari biasanya Rp52 ribu," ucap wanita 26 tahun itu.

Baca Juga: Cegah Salah Sasaran, Dinsos Monitoring Penyaluran BLT BBM

Berdasarkan informasi yang Ia dapat, kenaikan harga ayam ini sudah terjadi di tingkat produsen. Itu juga tak lepas imbas dari naiknya harga BBM.

"Kata pedagang biaya angkutnya sudah naik. Sehingga harga modal pun juga ikut naik," ungkapnya.

Kenaikan harga ayam, rupanya juga dibenarkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Banjarmasin.

Baca Juga: Pemkab Landak Salurkan Bansos BBM ke 180 Pedagang di Kecamatan Ngabang

Saat dikonfirmasi, Kabid Perdagangan Disperindag Banjarmasin, Rakhman Norrahim tak menampik kondisi tersebut

"Untuk ayam pedaging dari harga Rp23 ribu, kini sudah tembus ke harga Rp42 ribu per kilogram. Tak terbendung," ucapnya, saat dikonfirmasi Smart FM Banjarmasin, Senin (19/9).

Ia menyebut, bahwa kenaikan harga ayam ini murni imbas dari kenaikan harga BBM. Dimana terjadi penambahan biaya angkut.

"Murni faktor harga BBM. Pedagangnya langsung yang bilang," tandasnya.

Selain ayam pedaging, kenaikan harga juga terjadi pada beras sekitar Rp2 ribu per liter. Baik untuk jenis beras usang, unus mutiara dan siam.

"Naik sekitar Rp2 ribu dari harga normal Rp10 ribu per liter," jelasnya.

Dalam hal ini, pihaknya berencana menggelar pasar murah pada Oktober mendatang di tiap kecamatan. Namun yang dijual yang hanya berupa minyak goreng dan gula.

"Kita tidak bisa menjual telur, ayam, atau beras, karena tidak bisa bertahan lama. Tapi multiplayer efek dari pasar murah bisa membantu warga. Misalnya subsidi sebesar Rp20 ribu yang diberikan dari komoditas yang dijual di pasar murah, bisa digunakan membeli ayam atau beras," tuntasnya.

Baca Juga: Soal BBM, Megawati: Pemerintahan Jokowi Pasti Sudah Benar-benar Mempertimbangkan

PenulisJumahudin
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm
Kenaikan harga BBM, tampaknya sudah benar-benar berimbas pada sejumlah harga komoditas kebutuhan pokok di Banjarmasin.