BKKBN Yakin Penurunan Stunting Dapat Lebih Cepat Tercapai

6 Oktober 2022 21:10 WIB
Kepala BKKBN.
Kepala BKKBN. ( )

Sonora.ID - Kepala BKKBN RI sekaligus Ketua Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tingkat Pusat, Hasto Wardoyo mengatakan pernikahan yang kurang dari usia 20 tahun menghasilkan kondisi kesehatan yang jauh lebih buruk.

Sebab itu kondisi pernikahan dini harus selalu diperhatikan. BKKBN selalu kampanye, jangan terlalu muda kurang dari 20 tahun sudah hamil. Jangan terlalu tua lebih dari 35 tahun masih ingin hamil. Jangan terlalu sering hamil.

“ Kesadaran mengkonsumsi tablet penambah darah tentu menjadi kunci sukses untuk mengatasi anemia seakligus mencegah stunting,” kata Kepala BKKBN, Kamis (6/10/2022)

Kawin pada usia muda ternyata memberikan dampak yang serius tidak hanya pada stunting, akan tetapi pada kematian ibu dan kematian bayi. Karena ukuran panggul perempuan sebelum usia 20 tahun diameternya realtif belum sampai 10 centimeter. Sehingga ketika peremuan hamil di usia 20 tahun ke atas sudah cocok dengan perkembangannya.

BKKBN percaya melalui Halaqah Nasional bersama para ulama Penyuluh Agama, Da’i, dan Da’iyah maka percepatan penurunan stunting dengan meningkatkan pengetahuan kepada mayarakat akan lebih cepat tercapai.

Baca Juga: Tak Seindah Alam Laut, Penduduk Bunaken Berjuang Melawan Ancaman Stunting

Hal ini disampaikan Hasto Wardoyo dalam Halaqah Nasional Pelibatan Penyuluh Agama, Da’i, dan Da’iyah untuk Mendukung Percepatan Penurunan Stunting sekaligus launching Aplikasi Penyuluh Agama Elektronik berbasis website di Istana Wakil Presiden RI.

Halaqah Nasional dihadiri Wakil Presiden Republik Indonesia, KH. Ma'ruf Amin, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, para pejabat di lingkungan kementerian/lembaga, dan para ketua umum organisasi kemasyarakat Islam.

Menteri Yaqut Cholil mengatakan pelibatan peran penyuluh agama oleh pemerintah dalam program nasional percepatan penurunan stunting, isu ketahanan keluarga, dan kesehatan merupakan langkah yang tepat.

"Saya kira sangat tepat pemerintah melibatkan penyuluh agama, da’i, dan da’iyah dalam upaya percepatan penurunan stunting. Penyuluh agama dan da’i-da’iyah dapat mengambil peran menyiapkan materi stunting dalam setiap khutbah, ceramah dan tausiyah sehingga masyarakat mempunyai pemahaman tentang isu-isu kesehatan, khususnya stunting," kata Menteri Agama.

Menurut Menteri Agama sangat sejalan dengan program kerja Kementerian Agama yang akan terus memperkuat peran penyuluh agama di tengah masyarakat. Bersama para da’i dan da’iyah, Kemenag juga terus meningkatkan kualitas bimbingan masyarakat. Bersama penyuluh agama dan para dai, Kementerian Agama berusaha sekuat tenaga mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera, lahir dan batin.

EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm