Ikatan Arsitek Indonesia Kalimantan Barat Diharapkan Berkontribusi Dalam Pembangunan Daerah

31 Oktober 2022 14:35 WIB
Foto bersama Gubernur Sutarmidji (jaket cokelat) bersama Wali Kota Singkawang, Perwakilan Rektor Universitas Tanjungpura, dan para Pengurus/Anggota dari Ikatan Arsitektur Indonesia yang ada di Kalimantan Barat.
Foto bersama Gubernur Sutarmidji (jaket cokelat) bersama Wali Kota Singkawang, Perwakilan Rektor Universitas Tanjungpura, dan para Pengurus/Anggota dari Ikatan Arsitektur Indonesia yang ada di Kalimantan Barat. ( Adpim Kalbar)

Pontianak, Sonora.ID - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, membuka Musyawarah Provinsi ke-VIII Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Provinsi Kalimantan Barat bertema "Tiga Dekade IAI Kalimantan Barat, Menuju Era Baru Profesi Arsitek Indonesia", di Hotel Ibis Pontianak, Sabtu (29/10) kemarin.

Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Kalimantan Barat 2019-2022, Estar Putra Akbar mengungkapkan bahwa usai acara pembukaan ini akan diadakan Musyawarah Provinsi ke-VIII untuk memilih Ketua yang baru periode 2022-2025.

Selanjutnya, Ketua Umum Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Nasional, Ar. Georgius Budi Yulianto, mengapresiasi IAI Kalbar yang merupakan satu dari lima belas IAI yang aktif di Indonesia.

"IAI ini merupakan mitra terdekat pemerintah, kami berharap bisa turut serta membantu dalam hal apapun pembangunan di Kalimantan. Kami juga memohon kepada Gubernur Kalbar untuk mempercepat penerbitan lisensi Arsitek Kalimantan Barat. Apabila ada arsitek-arsitek di luar Kalimantan Barat ketika berkarya di Kalimantan Barat, agar bisa berkolaborasi dengan Arsitek lokal,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kota Pontianak, Yuli Trisna Ibrahim, menjelaskan bahwa sejak dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 6 tahun 2017 tentang Arsitek, IAI menjadi wadah payung hukum bagi seorang arsitek yang melakukan praktek arsitek, yaitu bagaimana seorang arsitek menghasilkan karya arsitektur, dari mulai perencanaan, pelajaran, pengawasan, kajian baik bangunan maupun lingkungan, termasuk masalah kawasan dan itulah peran arsitek.

"Dengan Musprov ke-VIII ini berharap bagaimana dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk menyelesaikan dan mengurangi kondisi 12,38 % pengangguran di kota kita, kemudian selalu kolaborasi, ciptakan kreativitas dan beri masukan kepada kami, Pemerintah Kota Pontianak, agar bisa memberikan kontribusi positif bagi pembangunan Kota Kita tercinta,” ujarnyanya.

Baca Juga: Kampong Melayu BML Juara Harapan I Anugerah Desa Wisata Indonesia

Sementara itu, dalam pidatonya, Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menjelaskan bahwa kawasan Temajuk merupakan kawasan strategis yang ada di Kalimantan, yang memiliki potensi untuk dikembangkan dengan nilai-nilai estetika tinggi oleh para arsitek handal di Kalbar. Dengan wilayah pantai yang panjang dan bersih sebagai kawasan wisata terindah di Kalimantan mengingat saat ini Pulau Kalimantan menjadi sorotan dalam program percepatan pembangunan nasional melalui kawasan IKN.

Hal ini secara tidak langsung memiliki efek domino percepatan pembangunan tersebut, dimana Kalimantan Barat sebagai wilayah yang berbatasan langsung dengan provinsi Kalimantan Timur. Oleh karenanya, Sutarmidji menegaskan bahwa ditetapkan aturan untuk dataran tinggi sampai 78 meter tidak boleh ada kepemilikan lahan, dan dimiliki oleh negara, kemudian wilayah 75 sampai 150 meter menjadi kawasan yang diatur oleh pemerintah tata ruang wilayah/kawasannya.

Ia menyebut peran arsitek harus betul-betul bisa memberikan masukan yang konstruktif kepada pemerintah tentang bagaimana meningkatkan pembangunan di suatu kawasan, atau bangunan apa saja yang cocok dengan suatu kawasan.

"Saya berharap Ikatan Arsitek Indonesia Kalimantan Barat lebih jeli melihat, kalau perlu memberikan masukan ke pemerintah dari hasil pembangunan yang telah dibangun, karena suatu karya arsitektur bisa meningkatkan atau membuka aura suatu kawasan bahkan apabila memiliki nilai filosofis dan seni yang tinggi, dapat meningkatkan pendapatan daerah,” jelas Sutarmidji.

Ia juga mengingatkan, agar arsitek tidak hanya berorientasi pada angka (pendapatan), namun juga kepuasan dan penghargaan tersendiri akan hasil karyanya.

"Bahwa kebanggaan seorang arsitek itu bukan pada berapa pendapatan yang dihasilkan tapi dari hasil karya yang telah diciptakannya, dapat berkesan dan dibanggakan serta dikenang sepanjang masa. Itulah arsitek yang sesungguhnya,” tutur Sutarmdiji.

Terkait dengan pengurusan lisensi, Sutarmidji menyambut baik dan siap memfasilitasi melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Barat, agar dapat cepat diselesaikan.

Baca Juga: Jadi Tuan Rumah Porprov, Bahasan Optimis Pontianak Raih Juara Umum

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm