Wapres Ma'ruf Amin Harap Ratifikasi CEPA dengan Persatuan Emirat Arab (PEA) Segera Tuntas

3 November 2022 16:30 WIB
Wapres Ma'ruf Amin saat pertemuan bilateral dengan Presiden Persatuan Emirat Arab (PEA) Mohammed bin Zayed Al Nahyan di Istana Al Shatie Abu Dhabi, Rabu (02/11/2022).
Wapres Ma'ruf Amin saat pertemuan bilateral dengan Presiden Persatuan Emirat Arab (PEA) Mohammed bin Zayed Al Nahyan di Istana Al Shatie Abu Dhabi, Rabu (02/11/2022). ( Sumber : Biro Pers, Media, dan, Informasi Sekretariat Wakil Presiden (BPMI Setwapres))

Sonora.ID - Indonesia dan Persatuan Emirat Arab (PEA) tengah mempercepat proses ratifikasi Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) yang ditandatangani di Abu Dhabi pada Juli lalu, sebagai upaya meningkatkan kerja sama ekonomi kedua negara. 

Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin berharap proses ratifikasi oleh kedua negara dapat dituntaskan sebelum kunjungan Presiden PEA Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) berkunjung ke Indonesia dalam rangka menghadiri KTT G20 pada pertengahan November ini. 
 
"Ratifikasi perjanjian CEPA itu kita sedang melakukan percepatan di Indonesia dan kita harapkan ratifikasi sudah diselesaikan oleh kedua negara sebelum beliau hadir di Indonesia nanti" ucap Wapres usai pertemuan bilateral dengan Presiden MBZ di Istana Al Shatie Abu Dhabi, Rabu (02/11/2022). 
 
 
Terkait CEPA, Duta Besar Indonesia untuk PEA Husin Bagis menambahkan bahwa CEPA Indonesia - PEA merupakan perjanjian dagang yang paling cepat disepakati yakni hanya 9 bulan, karena didorong oleh kedua kepala negara secara langsung. 
 
Targetnya, kata Husni, sekarang ini (nilai perdagangan) oleh kedua negara kurang lebih 4 miliar USD, yakni ekspor Indonesia 2 miliar USD dan impor juga 2 miliar USD.
 
Menurut Husin, Presiden Joko Widodo pun telah menginstruksikan agar setelah adanya CEPA, nilai perdagangan Indonesia - PEA dapat meningkat 3 hingga 4 kali lipat ke depan. 
 
“Contoh yang paling gampang, PEA mengimpor perhiasan emas dari seluruh dunia itu mencapai 1,5 sampai 2 miliar USD setahun, dari Indonesia hanya kurang lebih 200 juta USD, kecil sekali. Kenapa dari Singapura bisa mencapai 1,2 miliar USD, kenapa dari Indonesia kecil? Karena Singapura sudah jauh sebelumnya bicara Free Trade Agreement (FTA) dengan PEA,” urainya.
 
 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm