15 Puisi Patah Hati yang Bikin Nyesek dan Sedih

16 Desember 2022 18:00 WIB
ilustrasi, Puisi Patah Hati
ilustrasi, Puisi Patah Hati ( Kompas.com)

Lembayung menyapa begitu lunglai

Seakan tahu sendu hatiku

Ku dekap erat cakrawala

Menceritakan semua rindu

Akara mulai hilang

Di tengah-tengah kegelapan

Tapi derai kerinduan

Masih terbelenggu hingga fajar

7. Puisi Patah Hati

Tentang Tanda Tanya (Irma Arifah)

Di serpihan waktu aku mengejarmu

Tak kutemukan konsonan yang menjadikan vokal mati gaya

Ketika jeda dan intonasi saling mengintai di antara frasa dan klausa

Namun, ku tersandung mendung

Di antara titik dan koma

Yang sulit ku interpretasi maksudnya.

8. Puisi Patah Hati

Bayangan Luka Karenamu (Agus Sanjaya)

Hujan malam menerpa
Menetes di sela jendela
Suram menepi ke jiwa
Hidup seolah tak bahagia

Aku tak ingin rindu
Meski sesak di dadaku
Dunia penuh bayangmu
Menghantui setiap waktu

Rasa ini terlalu dalam
Terasa sulit untuk diredam
Langitku semakin suram
Hanya tersisa cerita kelam

Kucoba memejamkan mata
Melupakan semua yang ada
Tak usah lagi mengingatnya
Membuatku semakin terluka

9. Puisi Patah Hati Islami

Malam Masih Panjang (Andhika Ekwan)

Malam masih panjang
Ada derai air mata
Yang harus di pendam

Malam masih panjang
Sambil duduk kuhitung
Sudah banyak umpatan yang kau ucap

Malam masih panjang
Aku ingin tinggi tak sadarkan diri
Sampai pagi menjelang

Malam masih panjang
Tuhan, malam ini aku ingin tenang
Sampai air mataku kering kerontang

Malam masih panjang
Sajadahku kugelar
Aku sembahyang hingga sepertiga malam

Malam masih panjang
Malam masih panjang
Perasaanku masih saja kau buang

10. Utarakan (MUFAR)

Pertama kali ku utarakan cinta

Disudut sekolah penuh taman bunga

Berharap kau tau aku ada rasa

Meski ku tau kau tak ada rasa

Tapi masih ku coba

Hasil akhirnya pun sudah ku duga

Jika itu terasa sulit kau dengarkan

Biar kupendam

Meski itu sulit di lakukan

11. Cintamu Candu Beracun (Humaira Al Khansa)

Terbalut manis, buaian kata
Menghujam berdarah hati yang patah
Bagai bisa paling mematikan
Mengoyak rasa tanpa perasaan

Goyah mencoba berdiri
Dari luka terparah hati terkoyak belati
Terukir semua kenangan dan janji
Terhempas dalam cadas, jiwa hampir mati

Senyum manis penuh intrik
Bersembunyi dibalik sumpah laksana candu
Pesona kata dengan aksara terbaik
Terbangkan semua jiwa, menanti dengan rindu

Ketika atma mulai terpana
Menghempas tanpa iba di palung nestapa
Bulir airmata disudut atma
Menambah senyum kemenangan jiwa durjana

Bertopeng malaikat berhati iblis
Berpura tersenyum namun sinis
Semakin banyak jiwa bertekuk lutut tanpa daya
Semakin jumawa seolah penguasa cinta

12. Masih tersisa kursi (Nurul Farida)

Merah rapuh namun masih nampak kokoh
Kursi dibalik pintu
Kemarin, mungkin.
Kursi itu tegak gagah dengan tuan ber jam megah

Kemarin juga disitu,
Disana ada karpet dan disini bucket
Ah, kini kemana
Kau yang membawa mereka?

Kau beranjak dari kursi merah dengan begitu gagah tanpa mengalah.
Jika memang hendak pergi, bawalah semua!
Agar kenangmu tak bersisa,
Dan seolah menjadi mimpi tak berwarna

Ah, mungkin kau lupa, atau kau sengaja?
Agar lukaku akan terus terbuka
Oleh kursi tua?
Ah, Kursi itu telah menua

Dengan malang akupun ikut terbawa
Kau tau apa artinya?
Akhirnya, matipun kita bersama
Oleh kursi merah yang tersisa

13. Sampai Disini (Aditya)

Dunia cahaya mulai bergerak

Melepas sihir dalam perdebatan panjang

Aksiologi ikatan telah hilang

Melepas giga miliar kenangan

Alur cerita perlahan berputar

Menguak hati tak karuan

Pikiran seraya berdetak kencang

Memecahkan waktu dalam distorsi ruang

Air mata kehampaan turun berjatuhan

Merintih dalam kisah seribu satu malam

14. 'Tidak Ada yang Tahu' (Azumi Zaima)

Tidak ada yang tahu itu kosong,
Senyum yang saya pakai.
Yang asli tertinggal di masa lalu
Karena aku meninggalkanmu disana...

Tidak ada yang tahu aku menangis.
Mereka bahkan tidak akan melihat air mataku.
Ketika mereka mengira aku tertawa,
aku berharap kamu ada di sini...

15. Senja Tanpamu (Dinda Kelling)

Kau hadir
Tawaku lahir dan menjadi mahir
Layaknya kopi yang tercampur dengan gula pasir
Mereka takkan tersaring dan tersingkir
Ku berdoa semoga tak ada akhir

Sepertinya Tuhan tak beri restu
Hingga beri kita sebuah rindu
Rindu yang candu tapi takkan ada temu
Karna hatimu sudah ada yang bertamu
Dan kau, dengan bahagia menjamu.

Satu-satunya yang kuiingat
Kala senja berpeluk erat
Kau bilang ingin rehat
Dan sejenak beristirahat
Aku diam, kubiarkan hatiku terpahat
Disaksikan senja ku harap kau selalu sehat

Aku menjadi nadir
Setiap senja datang menghampiri.

Demikian beberapa contoh puisi patah hati yang bisa dijadikan referensi.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm