Bagikan :
Sragen, Sonora.ID - Di Desa Jatibatur, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen terdapat objek wisata baru yaitu Sendang Kun Gurit yanag semakin ramai dikunjungi wisatawan.
Objek wisata ini berupa pemandian dari sumber mata air alami yang baru dibuka pada Agustus 2022 lalu.
Walaupun sudah buka pada Agustus lalu, dilihat dari hari ke hari pengunjung mulai ramai. Pengunjung yang datang tidak hanya dari Kabupaten Sragen saja.
Dilansir dari TribunSolo.com, Sugiman selaku Direktur BumDes Sumber Rejeki mengatakan setelah tempat wisata tersebut diresmikan dalam sehari hanya 100 sampai 200 pengunjung saja.
Pada hari Sabtu, jumlah wisatawan yang berkunjung mencapai 400-600 orang. Apabila hari minggu jumlah wisatawan mencapai dua kali lipatnya yaitu sekitar 1500-2000 orang. Disaat liburan, jumlah wisatawan yang datang hanya naik 1 persen.
Kunjungan di Sendang Kun Gerit terus meningkat walaupun hanya menjadi objek wisata anyar di Bumi Sukowati.
Hanya ada 6.000 orang pengunjung yang datang pada Bulan Agustus 2022 saat pertama kali dibuka. Selanjutnya, Jumlah kunjungan naik hingga 9.000 orang perbulan, pada Bulan September - Oktober yang bebarengan dengan tengah semester anak sekolah.
Baca Juga: Rumah Atsiri di Tawangmangu Suguhkan Pengalaman Wisata yang Menarik
Jumlah kunjungan semakin meningkat mencapai 11.000 orang pada Bulan November 2022. Libur sekolah, anak SMA direkrut untuk membantu dan diajak bekerja karena puncaknya pada Bulan Desember yang bertepatan dengan libur sekolah. Pada bulan itu, 20.000 orang yang berkunjung ke wisata tersebut.
Pihak BumDes Sumber Rejeki sebagai pengelola tidak berhenti begitu saja dan kini menambahkan spot-spot baru yang menarik bagi pengunjung. Salah satunya yaitu gazebo, jembatan sungai, pendopo, dan kamar mandi yang baru dipasang tahun baru kemarin.
Sutardi sebagai Kepala Desa Jatibatur akan selalu mendukung perkembangan wisata yang ada di daerah tersebut terutama Wisata Sendang Kun Gerit.
Desa Jatibatur pada awalnya merupakan daerah tertinggal dan kini mulai bangkit perekonomian karena adanya objek wisata tersebut.
Sebelumnya tanah yang dibangun untuk tempat wisata ini tidak laku apabila dijual karena merupakan daerah perbukitan dan tanah yang tercampur dengan kerikil yang mengakibatkan tidak bisa ditanami tumbuhan.
Baca Juga: Telah Dibuka Destinasi Baru! Jembatan Kaca Kebun Teh Kemuning Karanganyar
